Turbocharger berfungsi untuk meningkatkan tenaga mesin dengan memanfaatkan gas buang untuk memampatkan udara yang masuk ke dalam ruang bakar. Dengan lebih banyak udara, mesin bisa menghasilkan tenaga lebih besar.
Arno Nurcahyo, Kepala Bengkel Sumber Guna Ragil menjelaskan ketika turbocharger mengalami masalah, salah satu dampak yang paling terasa adalah penurunan performa mesin. Kendaraan mungkin terasa lebih lamban, kehilangan tenaga, dan tidak mencapai akselerasi optimalnya.
"Penurunan performa ini sering kali dirasakan saat akselerasi, terutama ketika mesin bekerja lebih keras, seperti mendahului kendaraan lain atau menanjak. Jika mesin kehilangan tenaga secara signifikan atau memerlukan waktu lebih lama untuk mencapai kecepatan yang diinginkan, ini bisa menjadi indikasi bahwa turbocharger sedang mengalami masalah," katanya.
Salah satu penyebab utama penurunan performa akibat turbocharger adalah kebocoran pada sistem udara. Turbocharger bekerja dengan memampatkan udara sebelum mengirimkannya ke ruang bakar. Sehingga kebocoran di intercooler dapat mengurangi jumlah udara yang dimampatkan. Hal ini menyebabkan kurangnya udara dalam campuran bahan bakar, sehingga tenaga yang dihasilkan mesin menurun. Kebocoran bisa terjadi karena selang yang retak, sambungan yang longgar, atau intercooler yang rusak.
"Selain kebocoran udara, masalah lain adalah kerusakan pada wastegate, komponen yang mengatur tekanan turbo. Jika wastegate macet dalam posisi terbuka atau tertutup, tekanan turbo tidak akan bekerja secara efisien. Turbocharger tidak mampu menghasilkan tekanan yang cukup atau malah gembos," imbuh Arno.
Pengumpulan oli di sistem turbo juga dapat menyebabkan penurunan performa. Kebocoran oli ke dalam sistem turbo, misalnya melalui seal yang rusak, dapat mengganggu aliran udara dan menyebabkan kontaminasi.
"Untuk mendeteksi masalah ini, perlu memantau akselerasi kendaraan. Jika memungkinkan periksa pipa, selang, intercooler, dan wastegate. Sedangkan cara mengatasi masalah penurunan performa tergantung pada penyebabnya. Jika ditemukan kebocoran udara, perbaikan atau penggantian pipa atau intercooler yang rusak. Jika wastegate yang rusak, bisa ganti baru. Jika terjadi kebocoran oli, perbaikan seal atau flushing," pungkas Arno.
Edito: Sigit Foto: youtube