Semua spare part pada truk perlu perawatan rutin, selain untuk mencegah keausan dini, keamanan dan keselematan juga menjadi faktor utama dalam transportasi. Transmisi sebagai bagian penting dari mesin juga perlu perhatian. perawatan seadanya juga bisa berpotendi pada kerugian perusahaan angkutan.
Yoyok Chaeruman, Asisten Kepala Bengkel Salam Wijaya Pasurua menyebut inspeksi rutin pada transmisi mencegah masalah yang menyebabkan downtime.
Perubahan level oli transmisi juga akan menyebabkan masalah. "Penumpukan kotoran berlebih biasanya menyebabkan kerusakan oli karena aerasi yang disebabkan oleh pengadukan roda gigi. Kerusakan oli akan menciptakan endapan yang akan menyumbat jalur sirkulasi oli dan menumpuk di seal, filter dan bearing," katanya.
Kebersihan oli juga sangat penting. Oli kotor dapat merusak roda gigi dan bearing yang secara langsung terkait dengan umur transmisi. Sebaiknya ikuti interval penggantian oli dan inspeksi pabrikan. Interval penggantian oli yang rutin adalah metode paling tepat untuk memastikan kondisi oli. Ganti oli sesuai pedoman pada buku manual. Ketidakdisplinan menjaga jadwal penggantian oli dapat mengurangi umur transmisi dengan mempercepat keausan dini pada permukaan logam dan juga memengaruhi bagian lain seperti countershaft.
Yoyok mengingatkan, saat menguras oli transmisi, periksa partikel logam dalam oli yang dapat mengindikasikan keausan berlebihan dan dapat memperingatkan gejala kerusakan. Bukan hal aneh jika transmisi yang baru saja retak memiliki partikel logam kecil dalam endapan olinya.
"Perubahan temperatur pada mesin jangan dianggap sepele. Penumpukan panas yang berlebihan pada transmisi umumnya disebabkan oleh oli yang susut atau kerusakan viskositas. Banyak sekali kejadian seperti ini pada truk dengan trayek panjang. Hal ini terjadi karena truk tidak diistirahatkan dalam perjalanan," pesan Yoyok.
Karena gesekan bagian yang bergerak, transmisi akan menghasilkan panas tinggi. Semakin banyak daya dan semakin tinggi beban maka semakin banyak panas yang dihasilkan. Fungsi oli adalah membuang panas, ketika fungsi itu hilang maka panas akan semakin tinggi meskipun pada pemakaian normal. Temperatur operasional transmisi tidak boleh melebihi 120 ° C untuk periode waktu yang lama. Jika ini berlangsung lama viskositas oli akan berubah dan masa pakai oli bisa pendek. Maka itu penting memperhatikan penggantian oli transmisi.
Editor: Sigit Foto: truckmagz