• Truckmagz

Pilih Trailer Terbaik untuk Kebutuhan Pengangkutan

15 / 03 / 2024 - in Tips & Trick , Berita
Pilih Trailer Terbaik untuk Kebutuhan Pengangkutan

Sebagian besar industri produk jadi sekarang ini menggunakan peti kemas untuk pengiriman barangnya menggunakan truk trailer. Peti kemas atau kontainer menjadi salah satu cara teraman untuk mengangkut barang-barang rentan rusak dan sensitif, termasuk bahan makanan juga. Selain ukurannya menggunakan standar internasional, penggunaan kontainer lebih mudah diterima di hampir seluruh kota-kota besar. Trailer kontainer memiliki desain dan spesifikasi yang berbeda untuk mengakomodasi kapasitas kontainer yang berbeda.

“Secara desain konstruksi ada dua jenis trailer kontainer. Baik trailer flatbed maupun trailer leher angsa memiliki keunggulan masing-masing. Pengusaha transportasi yang ingin invetasi trailer perlu memahami kebutuhan trailer mana yang cocok dengan medan jalan dan muatannya,” ujar Rudi Suwanto, Quality Control Officer Karoseri Duta Kencana Murni Gresik, membuka tipsnya.

Trailer flatbed

Trailer flatbed adalah jenis yang paling umum digunakan di Indonesia. Trailer ini mudah dikenali dengan dua balok memanjang di kedua sisi lalu dihubungkan dengan cross member, yang dilas kuat pada rangkaian teralis. Rangka trailer flatbed mampu memberikan struktur yang kaku dan kuat untuk menahan roda, landing jack, lantai, kingpin, dan suspensi.

“Trailer jenis ini umumnya menggunakan rangka besi atau baja ringan. Desain trailer kontainer flatbed bervariasi dari 20 feet hingga 40 feet, untuk alasan inilah selisih tonase muatan trailer flatbed menjadi pilihan. Keuntungan lain adalah ada tonase ekstra yang sama per ritase. Muatan ekstra ini dapat menawarkan keuntungan yang baik sebelum masa pakai trailer berakhir,” tutur Rudi

“Struktur ringan trailer flatbed disebabkan oleh plat bawah yang relatif tipis dan melekat pada rangka yang kuat tetapi ringan karena ditopang beberapa partisi yang bersilangan membentuk poligon. Selain itu, struktur juga diperkuat plat besi kaku yang disusun dengan jarak yang sama, melekat pada bagian atas rangka untuk tumpuan lantai flatbed,” tambah Rudi.

“Trailer flatbed cukup bagus dengan distribusi beban yang efisien di atas plat dan bagian teralis dengan plat dasar yang berfungsi sebagai kulit luar. Meskipun konstruksinya ringan, rangka flatbed mampu membawa beban hingga di atas batas standar tonase. Idealnya, sebuah trailer kontainer yang ringan menyediakan kapasitas muat yang lebih besar,” ucap Rudi.

Kebutuhan akan sasis truk yang mampu mengatasi kontainer berbobot tinggi tanpa masalah dan efisiensi bongkar muat adalah tujuan pemilik kendaraan memilih trailer flatbed.

Trailer model leher angsa

Trailer flatbed dengan sasis model leher angsa cukup banyak di Indonesia dan sering dimanfaatkan untuk transportasi kendaraan konstruksi. Model ini memiliki keuntungan dibandingkan flatbed yaitu lebih stabil dan lebih aman. Pada gandar belakang menopang bobot terbesar dari beban yang harus ditangani bagian depan trailer. Artinya trailer tidak bergantung pada rangka untuk menahan beban dan membuatnya stabil.

“Trailer leher angsa ini mampu membawa beban lebih berat dan lebih mudah bermanuver di jalan sempit atau berkelok. Keuntungan utama dari tipe ini adalah dapat mengangkut kontainer atau muatan yang melebihi batas ketinggian. Trailer ini juga memiliki sistem pengereman mandiri, sistem penggerak hidrolik yang mengontrol sistem pengereman dan pergerakan roda,” ujar Rudi.

“Dengan bentuk bagian ujung yang lebih tinggi lalu merendah pada bagian tengah hingga belakang, trailer dapat menangani kontainer dengan berat maksimal. Trailer ini juga sangat cocok untuk kontainer tipe high cube. Kontainer high cube terlihat seperti kontainer standar tetapi lebih tinggi. Kontainer standar memiliki tinggi rata-rata 2,5 m, sedangkan high cube memiliki tinggi rata-rata 2,8 m. Saat mengangkut, kontainer diletakkan pada posisi lebih rendah daripada sasis. Oleh karena itu, trailer tipe ini banyak dipakai pengusaha untuk mengangkut kontainer yang lebih tinggi,” tutur Rudi

Terpaan angin adalah halangan terbesar truk trailer jika melewati daerah pantai. “ Jalur pantura Pulau Jawa sebagian besar berada di daerah pantai. Sebenarnya cukup ideal jika pengusaha yang menggunakan rute Pantura memilih tipe trailer ini,” katanya.

“Secara dimensi, trailer flatbed membuat penampang truk lebih lebar dan angin bisa menerpa muatan sehingga beban truk menjadi bertambah. Angin yang kencang bisa membuat trailer rentan berayun atau bergoyang ke samping. Trailer leher angsa memiliki distribusi beban yang lebih baik dan seimbang. Trailer ini tidak goyang sebanyak trailer flatbed,” tambah Rudi.

Trailer flatbed dan trailer leher angsa sepenuhnya bisa disesuaikan dengan spesifikasi tractor-head dan anggaran. Dari investasi awal, trailer leher angsa sedikit lebih mahal, tetapi kekuatan tarik lebih besar dan mampu mengatasi beban berlebih. Tinggal pengusaha angkutan menentukan trayek dan nuatan agar lebih mudah menentukan trailer jenis apa yang dipilih.

Editor : Sigit Foto : truckmagz



Sponsors