Performa truk dan bus sangat penting agar kendaraan bisa bekerja optimal. Kendaraan yang dirawat dengan baik akan mampu memberikan performa yang baik juga. Salah satu perawatan penting untuk truk dan bus adalah perawatan harian. Pada kesempatan kali ini, Adhie Faizal R.,Chief Operation Officer PT. Karya Fajar Ultima akan membagikan perawatan harian untuk truk dan bus.
“Secara garis besar, perawatan untuk truk dan bus adalah sama. Pertama cek oli mesin, jangan sampai level oli berada dibawah batas minimal atau melebihi batas maksimal. Pengecekan oli mesin harus melalui dipstik. Oli mesin bisa berkurang karena bisa saja penguapan atau oli terbakar di ruang bakar jika terjadi kobocoran,” bukanya.
“Selanjutnya masih di seputar oli, oli transmisi dan oli axle juga perlu diperiksa. Pemeriksaannya cukup visual saja. Jika tidak ada rembesan oli dibawah di part tersebut, maka kendaraan aman. Untuk pemeriksaan oli transmisi ada lubang kaca untuk memeriksa. Jika ada penguapan pasti level olinya berkurang,” tambahnya.
Kedua, tekanan udara. “Periksa apakah tekanannya maksimal atau tidak. Jika tidak bisa mencapai tekanan maksimal, artinya ada masalah di sistem pneumatik. Tekanan ini bisa dilihat dari informasi di panel depan. Turunnya tekanan udara bisa karena kebocoran atau sistem kompresi udara bermasalah,” ucap Adhie.
Pada saat perawatan harian perlu juga memeriksa tangki udara. “Periksa, apakah di dalamnya ada cairan atau tidak. Jika ada air berarti filter airdryer-nya sudah jenuh, ini harus diganti. Salah satu penyebab umum masalah pada komponen pneumatik adalah terdapat air di pipeline udaranya. Sedangkan jika ada oli di tangki udara, masalahnya bersumber dari kompresor udara yang membawa masuk oli mesin ke dalam sistem pneumatik, “ sambung Adhie
Tekanan udara di dalam tangki untuk sistem pneumatik baik bus maupun truk berfungsi untuk mendukung sistem rem dan aksesoris kendaraan. Asesoris misal di bus untuk pintu, truk varian tertentu juga ada yang menggunakan air suspension. Untuk kendaraan light truck dan micro bus juga bisa memeriksa tekanan udara berdasar buku manual dari pabrikan. Selain buku manual dari pabrikan, tekanan udara pada truk bisa berpedoman pada buku petunjuk dari karoseri,” katanya.
Jika selama pengecekan harian ditemukan kerusakan, misalnya tangki udara. Kendaraan dilarang keras untuk berangkat. Jika pengemudi memaksa berangkat bisa saja nanti muncul masalah pengereman. “Dari pemeriksaan kan sudah jelas ada kebocoran, maka diperbaiki dulu. Jika memaksa berangkat, bisa saja muncul masalah pada sistem saluran udara. Karena pada saat tekanan udara berkurang, maka bisa terjadi kegagalan pengereman atau orang awam menyebut rem blong.” tutur Adhie.
Terakhir, sistem penerangan. Adhie menyarankan untuk memeriksa fungsi lampu temasuk lampu utama, lampu mundur, lampu sein dan lampu rem.
Editor: Sigit Foto : truckmagz
