• Truckmagz

Pentingnya Inspeksi Trailer Baru

08 / 10 / 2021 - in Tips & Trick
Pentingnya Inspeksi Trailer Baru

Trailer adalah kendaraan tempelan berbasis flatbed yang ditarik tractor head dengan tingkatan tonase yang berbeda-beda. Kadang trailer memiliki opsi dengan profil tinggi, bak belakang, landai ke belakang, dan bentuk fleksibilitas lain. Selain desain, yang tidak kalah penting adalah kualitas produk dan keamanan di jalan. Hanafi Kariyono Quality Control Supervisor PT Ragam Putra Perkasa Gresik memaparkan bagaimana melakukan inspeksi trailer yang baru dipesan dari karoseri untuk memastikan kekuatan dan usia pakai trailer.

“Tujuan inspeksi pada produk adalah memberikan pemahaman yang lebih baik bagaimana mengukur performa trailer tetap panjang dan aman digunakan sesuai dengan kebutuhan perusahaan pengangkutan,” kata Hanafi. Kekuatan trailer memungkinkan produk dapat mengangkut muatan di jalan bergelombang atau rata tanpa masalah. Hal ini sangat penting demi utilitas trailer karena umumnya trailer sering kelebihan beban atau penataan muatan tidak merata. Berikut beberapa hal yang harus diperhatikan.

Kapasitas Beban

Produk akan awet jika memuat sesuai tonase yang dianjurkan. “Ini yang menjadi pertama tolok ukurnya. Beban maksimum atau kapasitas menentukan besarnya ketahanan trailer. Ini juga menentukan seberapa kuat trailer seharusnya. Jika sebuah trailer dirancang untuk kapasitas lima ton tentu saja menjadi sebuah konstruksi andal dan kuat jika tidak dimuati lebih dari delapan ton. Artinya, kekuatan trailer akan bekerja maksimal jika digunakan untuk muatan dengan tonase yang dianjurkan,” katanya. Perusahaan pasti sudah menghitung berapa tonase muatan sebelum memesan trailer ke karoseri. Produk akan awet jika dimuati dengan tonase wajar dan muatan yang bersifat homogen. Jadi perusahaan tidak sering berganti-ganti muatan dengan bentuk dan berat jenis yang signifikan.

Konstruksi Trailer

Konstruksi adalah faktor terbesar dari kekuatan. Jika rangka trailer dibaut bersama-sama sesuai titik beban dan sambungan dilas rapi, maka konstruksi akan solid. Untuk memeriksa kekuatannya periksa kekencangan pada mur pengunci dan baut pengencang.

Periksa secara seksama rangka trailer untuk menentukan kekuatannya. Trailer kecil untuk muatan ringan lebih mudah diperiksa kekakuan melalui sisi-sisinya. “Sebagian trailer dibangun dari desain besi siku. Pemeriksaannya perlu mencermati area samping sudut atau perpotongan dari retakan atau karat yang terbentuk. Masalah sebenarnya muncul ketika trailer tampak kuat tetapi beban yang besar akan membuatnya lentur,” ungkapnya.

Rangka Trailer

Periksa pengelasan pada sambungan. Ini sebenarnya subyektif. Pengelasan pendek dan sedikit dapat menunjukkan kerentanan sambungan di seiring waktu operasional. Periksa juga baut pada sambungan, jumlah, dan baut spacer. Lalu periksa pada baut pada main frame. Penggunaan plat yang tipis akan sangat mudah tertekuk ketika mengencangkan baut. Periksa juga mur penguncinya.

Pemasangan Axle

Periksa juga penguatan di area as roda dipasang karena titik-titik perlekatan ini adalah area dengan tekanan tinggi yang juga termasuk tulangan trailer. Jika ada retak akan mudah terlihat. Pengelasan di area ini juga perlu diperiksa. Pengencangan baut pada axle juga menambah tekanan ekstra pada rangka. Penguatan pada area ini kadang ditambahkan oleh karoseri untuk mengakomodasi beban tambahan. Namun, jika rangka tidak diperkuat, ketika leaf spring bekerja menahan beban, area itu akan menjadi rentan retak seiring trailer digunakan.

“Untuk memeriksa beban pada area axle belakang, lakukan quick test dengan menjalankan trailer pada jalan yang tidak rata. Trailer harus bergerak ke atas dan ke bawah bersama secara proporsional, tetapi rangka trailer tidak boleh terpuntir dengan jelas. Jika puntiran terlihat jelas, desain penguatan bisa dipastikan lemah,” kata Hanafi.

Material

Periksa bahan dan teknik konstruksi trailer. Setiap desain mungkin akan berbeda dan sulit untuk memberikan penilaian visual, tetapi hitung secara cepat tentang ukuran dan kekuatan dari material. Kemudian buat penilaian efek pada kekuatan trailer karena selalu ada hubungan yang jelas antara kekuatan dan berat. Sebagian besar trailer akan membawa beban tertentu, namun jika beratnya tidak didistribusikan dengan baik, dapat merusak trailer atau kendaraan penariknya.

Periksa bobot muatan yang biasa digunakan perusahaan angkut. Pastikan ukuran dan ketebalannya rangka bisa mengatasi muatan. Periksa keseluruhan rangka. Apakah trailer itu sudah dimodifikasi ulang dari desain awal ketika memesan? Apakah karoseri memodifikasi detil-detil kecil sebelum trailer diantar ke perusahaan? Jika semua aman dan sesuai dengan kesepakatan desain, trailer siap digunakan. Jika tidak, bisa jadi itu adalah trailer bekas yang terlihat bagus, tetapi bekas modifikasi tampak jelas saat inspeksi lebih dekat.

Material lantai dan jarak antara crossmember mendukung main frame. Itu adalah area yang sering diabaikan, tetapi sangat penting. Jika muatan berbentuk persegi yang sama rata dengan lantai, tentu lantai trailer akan sedikit menanggung beban. Tetapi ini berbeda jika trailer memuat semacam kendaraan berat, coil, atau pipa besi yang mana berat terkonsentrasi hanya pada beberapa titik. Distribusi berat yang rata mengurangi kekuatan lantai pada titik beban. Pastikan cukup crossmember di bawah lantai untuk mendukung beban muatan.

“Periksa juga main frame dan sub-frame dari karat. Karat yang berlebihan akan mengurangi kapasitas. Ini juga merupakan indikasi kurangnya perawatan dalam finishing setelah pembuatan trailer. Selain itu, tata letak dasar trailer dapat menjadi estimasi kekuatan trailer yang baik dan juga akan memengaruhi stabilitas dalam pengoperasian,” tambahnya. Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan.

  • Ujung depan trailer harus cukup panjang untuk memungkinkan radius belok dan jarak bebas kendaraan saat mundur. Jika bagian depan pendek, itu merupakan indikasi kelemahan desain. Ujung yang pendek memengaruhi driveability, stabilitas, radius belok, dan kerentanan jackknife. Ujung yang lebih panjang juga bagus untuk memperpanjang pemisahan axle.

  • Posisi axle disarankan berada di belakang pusat beban untuk stabilitas. Kadang axle dipasang sedikit sekali ke belakang dari pusat beban, dengan begitu beban akan tertumpu di bagian depan. Ini terlihat sepele, sehubungan dengan fleksibilitas, tetapi juga merupakan indikasi kelemahan desain. Untuk sebagian besar aplikasi, axle harus di bagian belakang.

  • Frame belakang yang kuat. Bagian belakang trailer harus kuat. Biasanya bongkar muat sering terjadi di atas area tersebut. Secara proporsional bagian belakang lebih kuat daripada bagian frame yang lain.

Komponen

Ada begitu banyak bagian komponen trailer yang berkontribusi pada kekuatan atau kelemahan dan merupakan indikasi kelemahan desain. Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan.

  • Axle trailer sesuai dengan kapasitas muat. “Biasanya ini bukan masalah karena kapasitas trailer pasti sesuai fungsi dari kapasitas as roda. Pastikan saja untuk trailer multi-axle, kapasitas bukan dari jumlah level axle-nya, karena axle tidak berbagi beban dengan sempurna. Dalam operasional, pembagian beban axle akan sedikit selisihnya, tidak persis sama, tetapi sebagian besar tergantung pada konfigurasi pemasangan,” katanya.

  • Leaf spring sesuai dengan spek trailer. Sekali lagi, ini biasanya bukan masalah. Namun, dengan leaf spring yang lebih panjang merupakan indikasi desain yang lebih baik. Pegas yang lebih panjang membantu distribusi tumpuan pada rangka. Periksa leaf spring dengan seksama karena bisa saja menggunakan per bekas yang dimodifikasi ulang.

  • Penggunaan rem trailer sebagian besar tergantung pada kendaraan penariknya. Secara umum, jika kendaraan penarik memiliki horse power besar pasti instalasi rem trailer sesuai dengan beban. Jika memeriksa rem, perlu memahami bagaimana trailer akan digunakan, jalan seperti apa saja yang akan dilewati dan kendaraan apa yang akan menariknya? Spek rem yang terlalu besar pada muatan ringan tentu akan membebani axle belakang.

  • Lampu belakang, stop lamp, dan reflektor yang ada di sekitar trailer. Jika ini kurang lengkap, bisa merupakan ancaman kecelakaan. Pastikan kabel untuk lampu sesuai dengan ukuran dan instalasinya aman. Periksa sambungan kabel ke kendaraan penarik. Kabel harus dilindungi dan tertutup rapi untuk menghindari kerusakan ketika beroperasi.

Editor : Sigit



Sponsors