Mobil pick-up dengan sasis ladder frame terkenal karena ketangguhannya dalam menghadapi berbagai kondisi, baik untuk mengangkut muatan berat maupun menjelajahi medan sulit.
Hadi Rahmawan, SPV Operasional PT Yogi Benua Megah mengatakan daya tahan kendaraan pikap hanya dapat terjaga jika perawatan dilakukan secara rutin dan tepat. Perawatan yang baik tidak hanya memperpanjang umur kendaraan, tetapi juga memastikan performanya tetap optimal.
"Pertama sistem suspensi dan sambungan sasis. Komponen ini sering menerima tekanan besar, terutama saat kendaraan digunakan di medan berat. Periksa secara rutin apakah ada baut atau sambungan yang longgar, dan pastikan semuanya dalam kondisi kokoh. Sambungan yang longgar dapat menyebabkan suara berisik dan menurunkan stabilitas pikap," jelas Hadi.
Hadi melanjutkan, "Perlu dilakuikan inspeksi visual terhadap rangka sasis. Salah satu ancaman adalah karat, terutama jika kendaraan sering terkena air hujan atau lumpur. Bersihkan sasis secara berkala, terutama setelah berkendara di wilayah dengan kadar garam tinggi, seperti daerah pesisir. Pastikan juga untuk memberikan lapisan pelindung antikarat untuk mencegah korosi," katanya.
Perhatikan kondisi suspensi dan shockbreaker. Karena sasis ladder frame cenderung lebih kaku, komponen suspensi sangat berperan dalam kenyamanan berkendara. "Jangan abaikan sistem pengereman. Pikap dengan muatan berat membutuhkan sistem pengereman yang pakem. Periksa kondisi kampas rem,dan minyak rem secara rutin. Pastikan semuanya dalam kondisi prima untuk menghindari risiko kecelakaan, terutama saat membawa beban berat," tambah Hadi.
Mesin juga harus diperhatikan. Gunakan oli yang sesuai spesifikasi pabrikan, dan ganti secara berkala sesuai jadwal perawatan. Sistem pendingin juga perlu dicek secara rutin agar mesin tidak overheat saat bekerja keras.
"Beban yang diangkut juga mempengaruhi keawetan kendaraan. Jangan memaksakan membawa beban lebih. Selain dapat merusak sasis dan suspensi, hal ini juga membahayakan keselamatan saat berkendara," kata Hadi.
Haid menyarankan, "Ban off-road lebih cocok untuk medan berat, sementara ban on-road lebih hemat bahan bakar dan memberikan kenyamanan lebih di jalan halus. Senantiasa meriksa tekanan udara ban secara rutin untuk menghindari keausan tidak merata dan menjaga efisiensi BBM," Pungkas Hadi.
Editor: Sigit foto : truckmagz