Masih banyak perusahaan transportasi beranggapan bahwa semua jenis aki bisa digunakan secara universal pada kendaraan tanpa mempertimbangkan spesifikasi yang direkomendasikan. Mitos ini berpotensi menimbulkan masalah serius.
Dimas Rahmadi, Asisten Kepala Bengkel Ramijaya Duta Kalimas menjelaskan setiap truk memiliki kebutuhan daya dan spesifikasi aki yang unik, yang harus dipenuhi agar kendaraan dapat beroperasi dengan optimal.
"Setiap kendaraan dirancang dengan sistem kelistrikan yang spesifik, termasuk kapasitas daya yang dibutuhkan oleh aki. Faktor seperti tegangan, kapasitas ampere per jam (Ah), dan ukuran fisik aki semuanya harus sesuai dengan spesifikasi pabrikan. Menggunakan aki yang tidak memenuhi standar ini dapat menyebabkan masalah seperti kesulitan menghidupkan mesin, daya tahan aki yang lebih pendek, hingga potensi kerusakan pada sistem starter atau alternator," katanya.
Selain spesifikasi teknis, kondisi operasional truk juga memengaruhi pemilihan aki. Truk yang sering digunakan untuk perjalanan jarak jauh atau membawa muatan berat memerlukan aki dengan daya tahan lebih tinggi. Memilih aki yang tidak sesuai dapat mengganggu penggunaan daya untuk perangkat, memengaruhi efisiensi kerja kendaraan secara keseluruhan.
Dimas berpesan, "Pentingnya memilih aki sesuai spesifikasi pabrikan tidak hanya untuk menjaga performa kendaraan, tetapi juga untuk mencegah kerugian jangka panjang. Aki yang tidak cocok dengan sistem kendaraan cenderung lebih cepat habis atau mengalami kerusakan. Di sisi lain, aki yang sesuai dengan spesifikasi kendaraan dapat bertahan lebih lama, bekerja lebih efisien, dan membantu menjaga sistem kelistrikan tetap dalam kondisi baik," Imbuh Dimas.
Dengan memilih aki yang tepat, kinerja kendaraan tetap optimal, tetapi juga menghindari risiko kerusakan yang dapat merugikan di kemudian hari.
Editor: Sigit Foto: truckmagz
