Banyak pemilik kendaraan, termasuk pengemudi truk, percaya bahwa lapisan cat pada kendaraan sudah cukup untuk melindungi rangka dari ancaman karat. Namun, anggapan ini adalah mitos yang perlu diluruskan.
Abdur Rohmat Asisten Kepala Bengkel Surya Kalioso Sidoarjo menerangkan cat memang dirancang untuk memberikan perlindungan terhadap kelembapan dan mencegah terjadinya korosi, perlindungan ini tidak selalu sempurna, terutama jika lapisan cat mengalami kerusakan.
"Goresan kecil atau retakan pada lapisan cat, meski tampak sepele, bisa menjadi pintu masuk bagi air, udara, atau bahan kimia yang memicu proses karat. Ketika hal ini terjadi, karat dapat mulai berkembang di bawah permukaan cat tanpa terlihat. Dalam beberapa kasus, pemilik kendaraan baru menyadari adanya masalah ketika karat sudah menyebar dan merusak bagian logam secara signifikan," katanya.
"Selain itu, area kendaraan yang tidak terlindungi cat, seperti bagian bawah sasis, sambungan, atau celah kecil pada rangka, tetap rentan terhadap korosi. Bagian-bagian ini sering kali terpapar kelembapan, lumpur, atau bahan kimia seperti garam jalan yang digunakan pada musim hujan. Meski bagian luar kendaraan terlihat mulus, kerusakan pada area tersembunyi ini bisa terus berkembang tanpa disadari, mengancam kekuatan struktural kendaraan," imbuhnya.
Bagi pemilik kendaraan penting untuk memahami bahwa cat hanyalah salah satu lapisan perlindungan, bukan solusi mutlak. "Langkah tambahan seperti penggunaan pelapis antikarat, pembersihan rutin, dan inspeksi berkala untuk menjaga kendaraan tetap terlindungi dari ancaman karat," pungkas Rohmat.
Editor: Sigit Foto: truckmagz
