• Truckmagz

Berikut Ini Beberapa Hal yang Mempengaruhi Performa Ban Truk dan Bus

28 / 02 / 2024 - in Tips & Trick , Berita
Berikut Ini Beberapa Hal yang Mempengaruhi Performa Ban Truk dan Bus

Pengendalian kendaraan truk dan bus menjadi faktor kunci keselamatan dalam berkendara. Ban yang terjaga performanya akan memberikan pengendalian terbaik pada kendaraan. Untuk itu performa ban harus dijaga. Pada artikel ini Tire & Rim Consultant dan Ketua Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Jawa Tengah dan DI Yogyakarta, Bambang Widjanarko akan menjelaskan beberapa faktor yang mempengaruhi performa ban. Ada dua faktor yang mempengaruhi performa ban, yaitu faktor langsung dan faktor tidak langsung,” bukanya.

Pada kesempatan ini, TruckMagz akan mengulas mengenai beberapa hal yang berhubungan dengan faktor langsung.

“Pertama, tekanan udara (air pressure). Tekanan udara dalam ban hendaknya disesuaikan dengan bobot kendaraan beserta muatannya yang harus ditanggung oleh ban. Tekanan udara yang diharapkan oleh pabrik ban biasanya tertera pada dinding samping tiap-tiap ban ( sidewall ) berupa safety warning atau petunjuk keselamatan. Namun tekanan udara dalam safety warning itu adalah tekanan standar, artinya hanya bisa diaplikasikan untuk beban standar yang sesuai dengan load index ( indeks beban ) yang tertera di dinding samping tiap-tiap ban,” katanya.

Bambang melanjutkan , “Jika kendaraan tersebut bermuatan melebihi dari standar yang ditetapkan, maka tekanan udara dalam ban pun harus disesuaikan atau dinaikkan. Masing-masing ban mempunyai load index dengan toleransinya yang berbeda-beda, untuk lebih pastinya anda harus menanyakannya kepada teknisi merk ban yang anda beli . Load Index yang tertera di dinding samping tiap-tiap ban mungkin saja bisa sama , namun berapa persen toleransinya yang berbeda-beda ,” tegasnya.

Tekanan udara dalam ban adalah hal yang paling krusial dan harus benar-benar diperhatikan. “Ini karena sebenarnya yang harus menanggung beban kendaraan beserta muatannya adalah udara. Udara yang diwadahi dalam ban. Sebagai tambahan, ukuran velg juga harus sesuai dengan yang direkomendasikan oleh pabrikan ban di dinding samping tiap-tiap ban, agar tidak terlalu sempit dan bisa merusak bagian bead ban ” pesannya.

Kedua, keselarasan dan keseimbangan geometri roda ( spooring & balancing). “Truk tidak memiliki pengaturan caster dan camber seperti mobil, karena menggunakan as bulk. Hanya ada pengaturan toe in toe out saja,” jelas Bambang.

“Spooring perlu dilakukan untuk memperpanjang usia pakai ban, tapi kalau balancing tidak begitu berpengaruh pada truk dan sebenarnya tidak begitu bisa dirasakan efeknya, karena truk-truk di Indonesia berjalan sangat lambat.” tambahnya.

Ketiga, rotasi ban ( rotation ). Rotasi ban pada truk tidak perlu sering dilakukan seperti halnya passenger car, selama tidak ada masalah dengan keausan ban. “Karena setiap kali kita melakukan rotasi ban truk, biasanya ada resiko baut roda yang putus, padahal harga sebuah baut roda tidak murah,” tutur Bambang.

Keempat, pemilihan pola telapak ban ( tread pattern selection ). Pemilihan pola telapak ban menjadi sangat penting, karena adanya perbedaan kontur jalan yang beragam dan ektrim. “Ban yang seharusnya digunakan di jalan tol ( highway ) tentu berbeda dengan yang digunakan di jalan pedesaan ( regional road ), jalan bebatuan ( quarry ) atau di jalan berlumpur dan bersalju ( mud & snow ). Pabrikan ban sudah menyediakan berbagai macam pilihan pola telapak yang bisa dipilih sesuai dengan daerah operasional kendaraan. Pemilihan pola telapak yang salah, berpotensi boros pada penggunaan ban,” pungkasnya.



Sponsors