Penggantian oli mesin menjadi faktor penting untuk menjga performa mesin dan bahkan kerusakan jangka panjang.
"Di masyarakat banyak hal yang keliru masih dilakukan mekanik mengenai oli mesin." kata Yoni Sihendi, Kepala Bengkel Arga Mulya Sentosa.
Semua oli berfungsi sama pada setiap mesin. "Ini benar menyesatkan. Tidak semua oli diciptakan sama. Oli mesin dirancang dengan spesifikasi yang berbeda untuk jenis mesin yang berbeda pula. Menggunakan oli yang tidak sesuai dengan spesifikasi mesin truk dapat mengurangi efisiensi dan bahkan merusak mesin. Selalu gunakan oli yang direkomendasikan oleh pabrikan kendaraan," kata Yoni.
Penggantian oli bisa dilakukan dengan interval yang lebih lama jika truk jarang digunakan. Faktanya, meskipun truk jarang digunakan, oli tetap bisa terkontaminasi oleh kelembapan dan zat-zat lainnya yang dapat merusak mesin. Bahkan jika kendaraan tidak sering dipakai, penggantian oli secara rutin tetap diperlukan untuk menjaga kualitas pelumasan dan perlindungan mesin.
"Ada mekanik yang menggunakan aditif oli aga dapat mengganti kebutuhan penggantian oli reguler. Aditif oli mungkin menawarkan beberapa manfaat tambahan, tetapi mereka tidak bisa menggantikan kebutuhan penggantian oli secara reguler. Aditif bisa membantu memperbaiki performa oli, namun oli itu sendiri tetap perlu diganti sesuai dengan jadwal yang direkomendasikan oleh pabrikan," jelasnya.
Oli mesin ddapat diisi hingga melebihi kapasitas maksimum untuk perlindungan tambahan. "Ini juga tidak benar. Mengisi oli melebihi kapasitas maksimum yang direkomendasikan oleh pabrikan bisa menyebabkan tekanan yang berlebihan dalam sistem pelumasan, yang pada akhirnya dapat merusak segel dan gasket serta menyebabkan kebocoran oli. Selalu isi oli sesuai dengan kapasitas yang dianjurkan," ucap Yoni.
Editor: Sigit Foto: truckmagz