Saat hujan, truk sering menghadapi berbagai masalah kelistrikan yang dapat memengaruhi operasionalnya. Salah satu masalah utama adalah korsleting akibat air yang masuk ke sistem kelistrikan.
Aferi Yusrianto, Kepala Bengkel Duta Unggul Krian mengatakan bahwa air hujan atau genangan yang merembes ke kabel, konektor, atau kotak sekering dapat menyebabkan hubungan pendek, yang berpotensi merusak komponen listrik seperti lampu, sistem starter, atau bahkan modul kontrol elektronik. Ini sering terjadi jika isolasi kabel sobek pada penutup komponen kelistrikan.
"Lampu utama dan lampu sein juga rentan mengalami gangguan saat hujan. Air yang masuk ke dalam housing dapat menyebabkan embun atau korosi, sehingga mengurangi intensitas cahaya atau membuat lampu mati total. Masalah ini tidak hanya mengurangi visibilitas pengemudi, tetapi juga berisiko membahayakan keselamatan, terutama dalam kondisi hujan lebat dan jarak pandang yang terbatas. Pengecekan ulang housing lampu dapat membantu mencegah masalah ini," sarannya.
"Wiper, yang sangat penting saat hujan, juga bergantung pada komponen kelistrikan. Motor wiper atau switch kontrol dapat terganggu jika korsleting. Ketika wiper tidak berfungsi dengan baik, kaca depan bisa menjadi sangat mengganggu, memperbesar risiko kecelakaan. Perawatannya seperti memastikan motor wiper terlindungi dengan baik dan mengganti switch yang sudah aus," katanya.
"Masalah lain yang sering terjadi adalah kerusakan pada alternator. Alternator truk yang terkena cipratan air bisa mengalami penurunan kinerja karena korosi pada bagian internal atau terganggunya belt penggerak. Alternator yang tidak berfungsi akan menyebabkan aki tidak terisi dengan baik, sehingga mengakibatkan masalah pada sistem kelistrikan lainnya," pungkas Aferi.
Editor: Sigit Foto: truckmagz
