Banyak yang percaya bahwa aki kendaraan yang tidak digunakan akan tetap mempertahankan daya listriknya tanpa mengalami penurunan performa. Mitos ini sering menyesatkan, terutama bagi pemilik truk atau kendaraan yang jarang digunakan.
Dimas Rahmadi, Asisten Kepala Bengkel Ramijaya Duta Kalimas membeberkan fakta bahwa aki yang tidak digunakan tetap mengalami kehilangan daya secara alami melalui proses yang disebut self-discharge. Jika dibiarkan terlalu lama tanpa perawatan, kondisi ini dapat menyebabkan aki menjadi lemah atau bahkan rusak secara permanen.
"Self-discharge adalah proses alami di mana energi dalam aki secara perlahan terkuras meskipun tidak ada perangkat yang menggunakan listriknya. Proses ini terjadi karena reaksi kimia internal di dalam aki. Jika aki tidak diisi ulang dalam jangka waktu tertentu, kapasitasnya akan terus menurun, membuatnya tidak mampu menjalankan fungsi utamanya ketika akhirnya dibutuhkan," jelasnya.
"Aki yang dibiarkan terlalu lama tanpa berisiko mengalami sulfatasi, yaitu kondisi di mana kristal sulfat terbentuk di pelat-pelat aki. Sulfatasi terjadi ketika aki dibiarkan dalam kondisi discharge untuk waktu yang lama. Dalam kasus yang parah, aki mungkin tidak dapat diisi ulang," imbuh Dimas.
Untuk mencegah kerusakan akibat self-discharge, penting untuk melakukan pemeriksaan rutin terhadap aki, bahkan jika kendaraan tidak digunakan dalam waktu lama. "Salah satu langkah yang dapat dilakukan adalah menggunakan alat pengisi daya aki yang dirancang untuk menjaga tegangan aki tetap stabil. Dengan alat ini, aki dapat terus diisi ulang untuk mengimbangi daya yang hilang melalui self-discharge," ucap Dimas.
Dimas berharap dengan pemilik truk memahami bahwa aki tetap kehilangan daya meskipun tidak digunakan, mereka dapat mengambil langkah preventif untuk memastikan aki tetap dalam kondisi optimal.
Editor: Sigit Foto; truckmagz
