Gudang dengan lokasi yang strategis memang memberikan keuntungan dalam hal aksesibilitas dan kecepatan distribusi, tetapi juga menghadirkan sejumlah tantangan seperti keterbatasan ruang, kemacetan lalu lintas, dan sensitivitas lingkungan.
Agung Suryatama, Logistics Manager PT Matra Trans Nusantara menjelaskan salah satu strategi adalah memanfaatan teknologi canggih seperti sistem manajemen gudang (Warehouse Management System, WMS) dan otomatisasi proses.
"Teknologi ini memungkinkan pengelolaan inventaris yang lebih akurat dan real-time, meminimalkan risiko kekurangan atau kelebihan stok, serta mempercepat proses pengiriman barang. Selain itu, penggunaan teknologi Internet of Things (IoT) untuk memantau kondisi lingkungan gudang seperti suhu dan kelembaban juga dapat membantu menjaga kualitas barang yang disimpan," katanya.
Selain itu, pengelola gudang harus berfokus pada pengelolaan ruang yang efisien. Mengingat keterbatasan ruang di tengah kota, penggunaan rak vertikal dan sistem penyimpanan just-in-time (JIT) sangat penting untuk memaksimalkan kapasitas penyimpanan tanpa memerlukan lahan tambahan. Dengan JIT, barang disimpan dalam jumlah minimal dan hanya dalam waktu singkat sebelum didistribusikan, yang tidak hanya menghemat ruang tetapi juga mengurangi biaya penyimpanan.
"Pengaturan waktu pengiriman juga memainkan peran penting dalam mengurangi dampak operasional gudang terhadap lalu lintas kota. Pengiriman barang pada jam-jam di luar puncak dapat membantu mengurangi kemacetan dan mempercepat distribusi. Selain itu, penting untuk berkolaborasi dengan pihak berwenang setempat dan komunitas sekitar untuk memastikan operasional gudang tidak menimbulkan gangguan bagi warga setempat," kata Agung.
Editor: Sigit Foto; truckmagz
