Sistem kelistrikan trailer sangat kompleks, apalagi truk modern yang dilengkapi dengan sistem telematika dan diagnostik serta fitur elektrik lain yang sensitif.
“Jika dulu masih sangat banyak trailer yang menggunakan sirkuit konektor trailer 7-pin, kini ada trailer yang menggunakan konektor 15 pin, bahkan ada sistem kelistrikan trailer mandiri yang memberi daya tambahan,” kata Suaib Rizal Kepala Bengkel Forma Eka Karya Gresik.
Konektor 15 pin pada trailer untuk menghubungkan arus dua arah, pastinya memerlukan maintenance sistem kelistrikan. Keandalan perangkat berarti lebih dari sekadar menjaga agar perangkat tetap beroperasi. Masalahnya, pengemudi kadang tidak merespons dengan baik gejala masalah pada trailer. Karena sedikit banyak performa trailer juga tergantung pada kepedulian pengemudi.
“Sampai seorang ahli mengembangkan sistem listrik konduktif bebas kabel untuk kendaraan, perangkat trailer terjebak dengan kabel. Kabel umumnya tidak menjadi masalah sampai beberapa hal kecil merusak sistem. Pengabelan sangat sensitif terhadap gesekan dengan pembungkus kabel lain atau dari dalam kabel itu sendiri. Masalah berikutnya adalah sambungan bisa mengalami keausan seiring waktu berjalan,” tegas Rizal.
“Korosi pada akhirnya akan memakan habis konduktor, tetapi membutuhkan waktu yang lama. Selama proses, bisa jadi ada perubahan dalam resistensi kabel. Perangkat elektronik membutuhkan voltase yang tepat untuk bekerja optimal. Ketika ada penurunan voltase atau peningkatan resistansi, sensor akan mengambil keputusan dan memberikan kode error. Itu memberitahu mekanik untuk memeriksa komponen yang bermasalah atau kabel yang rusak,” terangnya.
Suaib menyarankan untuk membuat jadwal perbaikan kabel sehingga semua mekanik memperbaiki kabel dengan cara dan waktu yang sesuai. Jelaskan prosedur untuk memperbaiki berbagai merek konektor yang dipakai pabrikan truk. Semprotkan pelumas dielektrik atau insulator lain ke dalam konektor, pastikan sambil menyemprotkan juga memeriksa sambungan di dalamnya.
Editor: Sigit Foto: Truckmagz
