• Truckmagz

Seperti Ini Tantangan Bisnis Logistik di Tahun 2022

07 / 02 / 2022 - in Berita
Seperti Ini Tantangan Bisnis Logistik di Tahun 2022

Ketua Umum Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) Mahendra Rianto mengatakan pertumbuhan volume bisnis winner industry dalam negeri di masa pandemi Covid-19 seperti farmasi, peralatan medis, logistik, penyedia jasa ICT, Fast Moving Consumer Good atau FMCG, e-commerce, dan mid/last mile logistics diperkirakan maksimal dua digit.

Pada tahun tahun 2021 terjadi kelangkaan kontainer dan naiknya biaya angkutan laut domestik. Hal itu mengganggu ketersediaan volume inventori pada sourcing, jelasnya pada Outlook Supply Chain dan Logistik Indonesia 2022, yang digelar secara daring, Rabu (26/1).

Kelangkaan kontainer membuat perlambatan pada proses produksi dan berkurangnya kapasitas pasokan barang jadi ke pasar. Selain itu adanya dampak regulasi Zero ODOL dan penerapan standar uji emisi transportasi logistik yang mempengaruhi perubahan pada struktur harga pokok barang dalam industri.

Krisis pandemi Covid-19 menghambat pergerakan supply chain global dan nasional. Dan membuat gangguan terhadap aliran barang di level nasional maupun global. “Meskipun secara keseluruhan terdapat gangguan atas pegerakan barang domestik maupun global, tetapi ada sektor mendapatkan keuntungan dari adanya pandemi seperti pelaku e-commerce dan last-mile delivery,” jelas Mahendra.

Transaksi e-commerce diperkirakan akan terus meningkat karena konsumen mulai terbiasa dengan cara baru berbelanja dan berdagang, serta protokol jaga jarak yang ditentukan oleh normal baru di masa pandemi Covid-19.

Sumber daya manusia yang memiliki keahlian digital dan teknis pada proses supply chain menjadi kunci. Ini menjadi tantangan besar karena terdapat gap antara kebutuhan profesional di sektor supply chain dan talenta digital dengan pasokan sumber daya manusia yang tersedia.

Menurut Mahendra, Indonesia harus mempersempit kesenjangan tersebut dengan memprioritaskan pada pengembangan pendidikan dan pelatihan yang link and match dengan kebutuhan industri. “Bila hal ini tidak digarap dengan serius, Indonesia akan kekurangan talenta supply chain digital pada masa mendatang, dan tentu akan diisi oleh tenaga asing karena banyak pekerjaan supply chain yang dapat dilakukan dari jarak jauh,” sebutnya.

Mahendra mengusulkan rekomendasi terkait program transformasi digital logistik yang bisa dilakukan untuk mendorong digitalisasi dalam layanan supply chain. Rencana tersebut dapat dilakukan dengan mempercepat implementasi penuh National Logistics Ecosystem (NLE), dan pengembangan infrastruktur digital, serta mempersiapkan regulasi untuk mendukung implementasi dan keamanan data.

Pemerintah, BUMN/Swasta dan Perguruan Tinggi juga bisa mempercepat pengembangan dan penyediaan sumber daya manusia (talenta) logistik digital yang terampil. Dengan mempersiapkan Data Center berbasis collocation/ cloud base yang dapat memiliki kapasitas penyimpanan data tidak terbatas dan memberikan jasa pemeliharaan, peremajaan hardware server, pendingin ruangan, lainnya dengan efektif dan efisien.

Editor : Sigit

Foto : truckmagz



Sponsors