• Truckmagz

Sejumlah Rekomendasi KNKT Usai Merilis Hasil Investigasi Kecelakaan Truk Trailer Tangki BBM di Cibubur

20 / 10 / 2022 - in Berita
Sejumlah Rekomendasi KNKT Usai Merilis Hasil Investigasi Kecelakaan Truk Trailer Tangki BBM di Cibubur

Pada konfrensi pers di kantor Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Plt Kepala Sub Komite Investigasi Lalu Lintas Angkutan Jalan KNKT Ahmad Wildan, Selasa (18/10) mengatakan penyebab terjadinya kecelakaan tabrakan beruntun ini adalah truk trailer tangki mengalami kegagalan pengereman.

Wildan melanjutkan penurunan udara tekan dipicu oleh dua hal, pertama adanya kebocoran pada solenoid valve klakson tambahan dan kedua adalah travel stroke kampas rem. ”Kombinasi dari dua hal ini memaksa pengemudi melakukan pengereman berulang kali saat menghadapi gangguan lalu lintas karena rem tidak pakem dan mempercepat berkurangnya angin pada tabung angin,” terangnya. Sementara KNKT melarang semua penggunaan klakson tambahan yang instalasinya mengambil sumber daya tenaga pneumatic dari tabung udara sistem rem, sambil merumuskan kebijakan teknis yang tepat untuk memenuhi kebutuhan klakson pada kendaraan besar di Indonesia yang memiliki karakteristik tersendiri.

Melihat parahnya kecelakaan terseebut, KNKT merekomendasikan kepada Ditjen Perhubungan Darat Kemenhub, Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek, dan kepada Manajemen PT Pertamina Patra Niaga, untuk segera mengevaluasi manajemen dan rekayasa lalu lintas pada jalan nasional yang ada di Wilayah Jabodetabek yang sebelumnya telah ditangani oleh pemerintah daerah, termasuk salah satu diantaranya adalah Jalan Transyogi.

“Kami juga meminta instansi terkait memperhatikan aspek keselamatan disamping aspek kelancaran lalu lintas, diantaranya dengan membatasi akses masuk ke jalan utama dari jalan perumahan serta mengatur pembukaan median untuk berbalik arah. Selain itu segala bentuk alat penurun kecepatan pada jalan primer baik berbentuk speed hump, speed bump maupun speed table tidak diperbolehkan dan harus segera dihilangkan karena dapat meningkatkan risiko konflik lalu lintas,” jelasnya.

Wildan menambahkan bahwa perlu segera melakukan evaluasi penempatan rambu-rambu lalu lintas, iklan, papan peringatan dan lainnya yang dapat membingungkan pengguna jalan serta mengevaluasi kembali keberadaan semua APILL pada jalan primer.

“Hindari penggunaan APILL untuk mengendalikan konflik lalu lintas dengan merubah skemanya menjadi sistem kanalisasi pada jalan minor untuk bergabung dengan lalu lintas pada jalan mayor. Semua median harus ditutup dan pembukaan median untuk berputar arah dibatasi dengan ketat dan disediakan fasilitas khusus atau U Turn Terlindung,” jelas Wildan.

Wildan juga memberikan rekomendasi untuk Pertamina Patra Niaga, agar manajemen melakukan evaluasi secara komprehensif terhadap Sistem Manajemen Keselamatan PT. Pertamina Patra Niaga yang menyangkut manajemen risiko pada aspek armada, awak, lintasan, tata cara pemuatan serta penanganan keadaan darurat.

Selain itu, Wildan menghimbau pelatihan secara intensif terhadap awak pengemudi kendaraan mobil tangki, khususnya keterampilan mengemudi pada berbagai kondisi jalan, pemahaman system rem, pelaksanaan pre trip inspection serta penanganan kondisi darurat.

Editor: Sigit

Foto: truckmagz



Sponsors