• Truckmagz

Prinsip Analisis Human Factor dalam Investigasi KNKT

24 / 05 / 2024 - in Berita
Prinsip Analisis Human Factor dalam Investigasi KNKT

Salah satu kasus kecelakaan LLAJ yang diinvestigasi oleh Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) adalah kecelakaan tabrakan beruntun mobil barang truk tronton di Exit Tol Bawen, Semarang, Jawa Tengah pada tanggal 24 September 2023. Diketahui dalam kecelakaan ini, terdapat 3 orang meninggal dunia dan 27 orang luka-luka. Hasil investigasi KNKT menyimpulkan bahwa faktor penyebab kecelakaan yang paling dominan selama tahun 2020 hingga tahun 2023 adalah faktor manusia dan faktor sarana.

Renan Hafsar, Investigator Keselamatan Pelayaran KNKT menjelaskan konsep human factor (HF) yang menjadi dasar investigasi. "HF berbeda dengan Human Error (HE). HF menitikberatkan pada berbagai faktor yang melibatkan manusia, jadi manusia bukan sebagai penyebab, tapi bagian dari rantai faktor penyebab Sedangkan HE berhenti pada manusia pelaku, lalu ditentukan hukuman atasnya Jangan salah paham bahwa HF yang benar, HE salah, atau sebaliknya. Dunia ini butuh keduanya Masing-masing memiliki tujuan spesifik yang berbeda, tapi scara umum sama saja, untuk meningkatkan keselamatan," jelasnya.

"Di dalam ilmu safety, kita tidak boleh lompat ke kesimpulan (jump to conclusion). Belum sampai lokasi, sudah bilang si A melanggar. Sudah sampai lokasi, tapi pegang barangnya saja belum, sudah bilang si B tidak mengikuti prosedur. Sudah pegang barang, tapi belum wawancara, sudah berani statement si C berperilaku salah. Ini buruk sekali dalam upaya peningkatan keselamatan," terang Renan.

Renan melanjutkan. "Dalam beberapa kasus, kecelakaan itu justru karena mengikuti peraturan, Mohon dapat dipahami hal ini dengan baik. Aturan terkait transportasi beraneka macam, mulai dari konvensi internasional, kode, annex, resolusi, undang-undang, PP, perpres, PM, dan seterusnya adalah buatan manusia. Manusia tempatnya khilaf. Apalagi, zaman terus berubah. Jadi ketika bapak-ibu misalnya melakukan investigasi atau audit internal, jangan buru-buru menghakimi bahwa frontliner atau awak kendaraan, maintainer, ground staff melakukan kesalahan,": katanya.

shell

"Lantas apa yang harus kita gali agar kita bersikap objekktif dalam investigasi? Gunakan pendekatan HF. HF adalah ilmu yang cukup lama dikembangkan di moda transportasi penerbangan dan pelayaran. Salah satu teori yang dikembangkan dalam dunia HF adalah teori SHELL,L di tengah/pusat adalah liveware, yaitu manusia," imbuh Renan.

Manusia itu pengguna peralatan (hardware) dan perangkat lunak (software), manusia pula yang mendayagunakan lingkungan (environment), dan pastinya manusia juga berhubungan denga liveware lainnya (hubungan sosial). Misal truk kecelakaan menabrak trotoar. "Ketika menggunakan pendekatan HF, maka yang perlu digali adalah lima aspek dalam skema SHELL tersebut. Jangan lagi tanyakan si sopir layaknya pesakitan atau orang jahat yang berniat merusak truk," pesannya.

"Untuk L yang pusat, kita bisa tanya banyak seputar orangnya dulu, bisa juga kesehatan. Aspek pengetahuan dan keterampilan juga perlu digali. Apa sang kenek pernah diberikan edukasi melakukan ini dan itu, kapan sopir pernah dicek bagaimana mengatur gigi dan kopling jalan menurun sekian derajat, bagaimana mekanik bongkar-pasang sambungan kelistrikan, dan seterusnya. Investigasi idealnya ada objeknya (kendaraan) dan ada manusia yang melakukan tindakan," terang Renan menjelaskan.

Editor: Sigit Foto: KNKT



Sponsors