Memastikan aspek-aspek keselamatan terpenuhi sebelum berangkat bekerja patutnya menjadi prioritas utama. Salah satunya dengan melakukan identifikasi pekerjaan termasuk potensi bahaya beserta rekomendasi pengendalian yang dapat segera dilakukan jika bahaya tersebut tidak terkendali. Perusahaan bersama dengan pekerja perlu memastikan semua kegiatan teridentifikasi sehingga tidak ada pekerjaan yang tidak memiliki satu pun aspek keselamatan.
Dengan merancang, merencanakan, dan menerapkan program keselamatan, perusahaan transportasi dapat memastikan semua pekerjaan dapat dilaksanakan dengan selamat.
Sudah cukup sering kita mendengar berita mengenai kendaraan angkutan alat-alat berat tersangkut di jembatan. Bahkan ada yang sampai merusak fasilitas umum. Informasi terbaru, terjadi kecelakaan seruap di kawasan Kranji, Bekasi.
“Dampak kecelakaan ini membuat macet berjam-jam. Yang dirugikan ya jelas lah pengguna jalan yang lain. Seyogyanya pada angkutan semacam ini dibuatkan terlebih dahulu JMP (Journey Management Plan) yaitu semacam Rencana Rute Aman Angkutan Barang. JMP ini berupa dokumen yang berisi tentang identifikasi bahaya dan penilaian risiko angkutan pada rute-rute yang dipilih,” kata Beni Cahyadi, Trainer & Asesor Badan Nasional Sertikasi (BNSP).
“Dengan JMP bisa diketahui apa hambatannya dan antisipasinya. Kapan waktu terbaik pengangkutan, bisa siang atau malam, rute yang dipilih, dimensi muatan dan kondisi jalan. Ini semata-mata untuk menghindari hambatan dan kecelakaan selama pengangkutan,” tambah Beni.
“Tidak sulit menyusun JMP ini. Kita hanya perlu melakukan riset dan survey rute yang dipilih, mengidentifikasi bahaya dan risiko sepanjang rute itu pada kondisi siang dan malam, membandingkan kesesuaian dimensi kendaraan dan muatannya terhadap jalan dan fasilitas lainnya. Semuanya dilengkapi dengan langkah-langkah antisipasinya. JMP ini lalu dikomunikasikan kepada para pihak yang terlibat untuk dipahami dan diimplementasikan. Jika perlu mendapatkan masukan sebelum finalisasi. Koordinasi diperlukan di sini,” terangnya.
“Semisal JMP dilakukan, maka kejadian tersangkut kendaraan angkutan seperti di Kranji dan tempat-tempat lain tidak akan terulang. Tinggal mau atau tidak menyusunnya,” pungkasnya.
Editor : Sigit
Foto : Dokumentasi pribadi