Bahan bakar minyak jenis minyak solar B35 pada tanggal 1 Februari 2023 sudah mulai diimplementasikan di Indonesia. Maka dari itu kualitas mutu dari bahan bakar B35 menjadi perhatian. Biodiesel dan minyak solar memiliki karakteristik yang mirip sehingga penerapan pencampurannya dapat diimplementasikan hingga 35%, beriringan dengan peningkatan kualitas biodiesel dan pengembangan spesifikasi bahan bakar agar diperoleh kualitas dan mutu yang optimum.
Meskipun demikian, terdapat perbedaan karakteristik yang cukup penting untuk terus diperhatikan dan dikaji secara komprehensif seperti sifat higroskopis, efek pelarutan, stabilitas oksidasi, potensi presipitasi hingga isu penyumbatan filter.
“Penggunaan aditif untuk bahan bakar campuran B35 dapat dilakukan sebagai salah satu cara untuk meningkatkan kualitas bahan bakar tersebut, seperti aditif jenis cold-flow improver atau CFI yang digunakan untuk memperbaiki karakteristik bahan bakar B35”, jelas Kepala LEMIGAS Ariana Soemanto saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (7/2).
Laboratorium Bahan Bakar dan Aviasi Aplikasi Produk LEMIGAS mampu melakukan pengujian dan analisis terkait dengan sistem filtrasi diantaranya Filter Blocking Tendency (FBT) dan Particle Sizing and Counting (Cleanliness).
Koordinator Pengujian Aplikasi Produk Cahyo Wibowo menambahkan, “Pengujian Filter Blocking Tendency mengacu metode standar ASTM D2068 dengan menghitung tekanan dan laju alir bahan bakar yang menunjukkan nilai potensi pemblokiran filter. Pengujian cleanliness mengacu metode standar ASTM D7619 dengan menghitung jumlah dan ukuran partikel terdispersi, tetesan air dan partikel lainnya pada bahan bakar ringan dan menengah serta biodiesel dan campuran biodiesel menggunakan automatic particle counter. Hasil pengujian yang dicatat berupa jumlah partikel pada setiap ukuran (cleanliness yang mengacu pada ISO 4406. Kedua parameter uji digunakan sebagai evaluasi kualitas mutu bahan bakar pada kinerja sistem filtrasi dan potensi pemblokiran filter," terangnya.
Editor: Sigit Foto: Kementerian Ekon
