• Truckmagz

Memahami Konsep Human Factor untuk Meningkatkan Keselamatan Transportasi Darat

17 / 05 / 2024 - in Berita
Memahami Konsep Human Factor untuk Meningkatkan Keselamatan Transportasi Darat

Human Factor (HF) sering kita dengar dan hal ini ternyata luas sekali. Singkatnya, HF bukan akar masalah. Jika sampai hari ini masih ada di antara kita yang beranggapan HF adalah akar masalah. Kalimat pembukan Renan Hafsar, Investigator Keselamatan Pelayaran Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).

Renan mengatakan hal itu wajar saja karena pengetahuan seperti ini jarang sekali didapatkan di bangku sekolah. Karena ketika kuliah pun, belum tentu yang mempelajari Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) atau industri juga diberikan pemahaman serupa. KNKT berharap dengan memahami HF, kita bisa mencegah kecelakaan.

"Sebagai contoh dari beberapa kecelakaan yang disebabkan oleh kantuk. Mengapa kita mengantuk? Jawabannya tentu beragam. Mulai dari bosan, lelah, kurang tidur, kurang oksigen, kepanasan, kurang makan, gula darah menurun, puasa, tidak diberikan uang makan, terkena angin terus-menerus, dan masih banyak lagi. Jadi dari satu kondisi ngantuk saja, penyebabnya ada banyak sekali," katanya.

"Kita coba ambil satu contoh penyebab ngantuk, yaitu kurang makan. Penyebab kurang makan ini banyak juga ternyata bisa karena rest area jarang yang jual makanan, tempat berhenti makanannya kemahalan, bisa juga karena salah alokasi. seharusnya untuk makan, malah untuk keperluan lain sampai karena upah terlalu rendah juga bisa" imbuh Renan.

Renan memberikan contoh rantai penyebab, "Kendaraan kecelakaan >> sopir mengantuk >> rest area jarang jual makanan. Kalau rantai penyebab berujung karena rest area jarang jual makanan, solusinya bisa dicarikan dengan mudah. Misalnya, ganti rute melewati rest area dengan penjual makanan banyak. Atau ganti jadwal keberangkatan supaya ketika berhenti makan, di rest area dengan penjual makanan banyak. Atau bisa juga dari manajemen siapkan bekal sebelum keluar pool, tentunya makanan yabg awet tidak cepat basi. Atau bisa juga bisa perusahaan membuka warung yang awalnya bisa hanya untuk armada sendiri, nantinya bisa dikembangkan untuk armada kompetitor," terangnya.

Kami sering menemukan pertanyaan, "Seberapa panjang rantai penyebab ini harus kita urai?" Jawabannya sederhana: Sampai kita bisa menemukan aktor intelektual. Dalam dunia K3, ada puluhan metode untuk menggambarkan rantai penyebab ini. KNKT biasa memakai metode AcciMap. Basisnya dari Swiss Cheese, tapi sudah dimodifikasi, sehingga penentuan level akar masalahnya lebih mudah dalam memberikan rekomendasi.

"Contoh lain, seorang sopir minibus mengantuk. Setelah digali lebih dalam ternyata dia tidak punya waktu untuk beristirahat, jalan terus melebihi 12 jam. Tidak ada sopir cadangan, tidak ada teman mengobrol, tidak disediakan snack atau minuman. Tidak disediakan penginapan. Kalau ini atasannya yang tega memperlakukan stafnya kurang manusiawi. Ketika tejadi kecelakaan, sopirnya yang disalahkan. Contoh-contoh mudah tersebut kami berharap memudahkan memahami konsep dasar HF," kata Renan menerangkan.

"Jadi kalau kita memenjarakan sopir terlibat kecelakaan yang ngantuk, tidak akan menjadi jaminan bahwa kecelakaan akan selesai. KNKT berharap untuk operasional persahaan transportasi. Mohon sopir diperhatikan agar kondisi membahayakan (unsafe condition), contoh mengantuk, tidak tercipta Sering-serringlah melihat kondisi aktual di lapangan, baik dengan sidak atau bertanya langsung. Jasa mereka besar. Barang-barang yang kita pakai di badan, yang kita makan, dan lain-lain itu karena jasa pengemudi angkutan," pungas Renan.

Editor: Sigit Foto: KNKT



Sponsors