• Truckmagz

Kolaborasi Mendorong Efisiensi di Sektor Logistik

11 / 03 / 2022 - in Berita
Kolaborasi Mendorong Efisiensi di Sektor Logistik

Belanja online menjadi tren pada masa pandemi. Ini berkat pengembangan bisnis e-commerce di Indonesia sudah melakukan transformasi digital dengan menjadikan sebuah trend dan membuka peluang sektor bisnis lain.

Platform e-commerce sudah marak dengan segmentasi usaha yang beragam. Industri kreatif mendorong tumbuhnya marketplace hingga penyedia layanan jasa logistik. Pada era sekarang ini sudah mengarah pada e-commerce karena barang-barang dari merchant atau supplier sudah diperdagangkan secara online. Pelung marketplace dalam sektor bisnis logistik dan supply chain dikemas menarik dalam webinar yang dipersembahkan oleh Cikarang Dry Port bertajuk ‘Embracing Collaboration with Logistics Marketplace’ pada Kamis(10/3).

Even Alex Chandra Assistant Vice President of External Affairs Shipper menjelaskan saat ini mudah bagi masyarakat untuk mencari informasi. “Saat ini bukan saat kita takut akan apa yang tidak kita ketahui. Tapi saya katakan disini mari kita berkolaborasi dan melihat bagaimana kelanjutannya era digital ini. Dari data pengguna kami, menyebutkan adanya pengurangan 20% biaya logistik dan itu adalah hal besar bagi pengguna. Katakanlah untuk pemain logistik, pemain logistik misalnya pergudangan, mereka bisa mendapatkan prospek baru dari pasar logistik dan mereka bisa memperbesar skala bisnis mereka hanya dengan bergabung dengan marketplace,” jelasnya.

Agus Sudarmaji Direktur Informasi Kepabeanan dan Cukai Dirjen Bea dan Cukai Kementerian Keuangan menjelaskan alasan kenapa sudah bukan jamannya lagi ego sektoral. “Hal pertama adalah berbicara tentang efisiensi, produktivitas dan ego sektoral. Begitu kita masih mempertahankan mentalitas ego, tidak mau berkolaborasi dan masih berpikir konvensional, Ini bukan sikap yang baik sebenarnya sekarang. Jadi kita harus berkolaborasi,” bukanya. “Tidak ada lagi pola pikir solo, jadi mari berkolaborasi, lebih banyak pertukaran yang sifatnya kerjasama. Dalam perspektif kami, ada pengembangan NLE. Permasalahan logistik Indonesia yang paling banyak adalah asimetris information dan pola pikir ego sektoral dan tidak ada kerjasama sama sekali antara pemerintah dengan pihak lain ataupun swasta. Jadi sebenarnya NLE not fit at all. Tidak bisa mengatasi semua masalah, tapi ini bentuk kolaborasi di bidang logistik,” katanya.

Agus melanjutkan “Kami dari pemerintah melihat bahwa asimetris informasi berperan besar dalam biaya logistik di Indonesia, pemilik kargo cukup sulit untuk mendapatkan beberapa layanan tanpa menggunakan perusahaan perantara. Jadi inilah manfaat yang kami coba urai dari masalah yang terjadi dari hulu ke hilir. Manfaat kedua adalah akses sistem keuangan ke sektor logistik. Perbankan yang bergabung dengan kami, tidak hanya menjadi payment gateway atau sistem pembayaran. Mereka menekankan pada bagaimana mereka menjadi sistem keuangan untuk ikut mengurangi biaya logistik. Ini adalah hal yang paling penting. Bank dapat melakukan beberapa mitigasi risiko atau semacamnya untuk menyediakan data dari sistem mereka. Ini adalah manfaat terbesar juga,” ucapnya.

“Kami sudah mengumpulkan lebih dari 1000 penyedia logistik dari hulu hingga hilir. Selain itu pihak perbankan juga memberikan informasi ini dan mereka bisa leluasa mengakses atau berkolaborasi atau berbisnis langsung di NLE,” tambahnya.

Dr. Robert de Souza, Executive Director of the The Logistics Institute – Asia Pacific (TLI – Asia Pacific) turut menyampaikan pendapatnya perihal marketplace logistik. “Inti dari logistik adalah untuk menurunkan biaya tanpa mengurangi keandalan dan kualitas. Itu saja kuncinya. Jadi dengan pamain berada di platform yang sama, saya pikir jika itu dapat memberikan layanan bernilai tambah yang sebenarnya untuk mendorong ketersediaan layanan. Catatan dari ketika benar-benar bergabung dengan marketplace setidaknya ada insentif. Dengan begitu akan ada banyak pengguna di platform itu. Dan selanjutnya perusahaan tadi akan mengajak perusahaan lain untuk ikut berkolaborasi. Saya pikir pada tahap pertama itu adalah tahap yang sulit, tapi saya pikir itu akan sangat baik kedepannya,” ujarnya.

Editor : Sigit

Foto : truckmagz



Sponsors