• Truckmagz

KNKT: Pahami Blind Spot Saat akan Mendahului Kendaraan Besar

29 / 03 / 2024 - in Berita
KNKT: Pahami Blind Spot Saat akan Mendahului Kendaraan Besar

Pada kendaraan umumnya memiliki area yang tidak terlihat oleh pengemudi, area tersebut itulah yang dinamakan blind spot. Semakin besar jenis kendaraannya maka akan semakin luas area blind spot. Truk sedikitnya memiliki 4 area titik buta, yaitu depan, belakang, samping kanan dan kiri.

Ahmad Wildan, PLT Ketua Sub Komite LLAJ Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menjelaskan, “Itulah blind spot, titik buta pada kendaraan besar seperti bus dan truk, pengemudi tidak bisa melihat sekitar kendaraan dengan baik dan jelas. Misalnya kendaraan persis di depannya, bisa mobil kecil atau sepeda motor. Di samping kanan dan kiri dan belakang, ini tidak terlihat dari spion. Blind spot ini dimana spion tidak merepresentasikan keadaan sekitar. Maka itu jika ada bus atau truk jangan memposisikan diri tepat di depan atau samping bahkan belakang, karena bisa saja mereka tiba-tiba mundur, bisa menggilas pengguna jalan dan pengemudi tidak tahu,” katanya.

Untuk meningktakan visibilitas, pengemudi kendaraan besar memasang spion tambahan. Spion tengah memiliki peran penting untuk memantau kondisi di belakang mobil, sedangkan pada kendaraan truk trailer, keberadaan kaca spion tengah tidak akan berfungsi dikarenakan tertutup oleh bak truk atau kereta tempelan, sehingga perlu diujicoba pemasangan stiker blind spot untuk kendaraan besar, yang fungsinya untuk mengingatkan pengendara kendaraan lebih kecil untuk segera menjauh jika berada dekat kendaraan besar.

Wildan melanjutkan, "Sekali lagi saya ingatkan, blind spot itu tiap tipe beda kendaraan merk dan karoseri itu berbeda-beda. Meskipun kendaraan sama dan tapi postur pengemudi beda, maka blind spot akan berbeda juga. Terkait dengan jarak pandang pengemudi kedepan dan spion," tegasnya.

"Jika mau mendahului kendaraan besar, kita harus paham dulu bahwa pengemudinya belum tentu melihat kita, ini terkait blind spot. Maka itu kita harus membuat jarak yang memadai. Jangan terlalu dekat juga. Atau bunyikan klakson agar pengemudi kendaraan tersebut paham bahwa ada kita di belakang," terang Wildan.

"Lalu, saat membunyikan klakson, dan mereka membalas dengan sein kanan, ini artinya kita jangan mendahului dulu. Bisa saja mereka akan pindah jalur atau ada kendaraan dari arah depan. Jika dibalas dengan sein kiri, baru boleh mendahului. Hal ini lazim diberikan saat training defensive driving. Jadi tetap tingkatkan awareness saat berada di belakang kendaraan besar," pungkas Wildan.

Editor: Sigit Foto: truckmagz



Sponsors