Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menggelar kegiatan diskusi terkait imbauan keselamatan transportasi pada wisata religi.
Pelaksanaan kegiatan berlangsung di Ruang Aula Gedung KNKT pada Rabu, 6 Juli 2022 yang dihadiri oleh perwakilan dari Kementerian Perhubungan, Kementerian Agama, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional, dan Association of The Indonesian Tours And Travel Agencies (ASITA).
Kegiatan ini digelar karena telah terjadi peningkatan kasus kecelakaan bus pariwisata yang mengangkut para peziarah wisata religi. Pelaksanaan kegiatan wisata religi dianggap sudah menjadi kegiatan wajib yang harus dilakukan oleh sebagian jemaah muslim di Indonesia dengan dikelola oleh pengurus Dewan Kemakmuran Masjid tempat jemaah tinggal setiap tahunnya.
Menurut KNKT perlu perencanaan perjalanan wisata religi para jemaah dan perusahaan perjalanan Indonesia tidak memasukkan aspek keselamatan bertransportasi. Di mana aspek tersebut merupakan aspek terpenting yang seharusnya lebih dulu dipikirkan, seperti ketersediaan waktu dan tempat peristirahatan bagi pengemudi di tempat tujuan wisata.
Mengingat berdasarkan hasil investigasi KNKT lakukan yakni jumlah dominan terjadinya kasus kecelakaan disebabkan faktor manusia di mana jam kerja berlebihan atau kurangnya waktu beristirahat hingga mengalami kelelahan dan kurangnya fokus konsentrasi saat berkendara.
“Sebelum berwisata, pastikan tidak membawa muatan berlebih, gunakan selalu sabuk keselamatan, dan yang terpenting beristirahatlah setiap 4 jam berkendara dan jangan membuat rencana perjalanan lebih dari 12 jam. Setelah 12 jam harus beristirahat dan tidur berkualitas,” jelas Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono.
Editor : Sigit
Foto : KNKT
