• Truckmagz

KNKT Beberkan Risiko Penggunaan Rem Utama Truk di Jalan Menurun

31 / 03 / 2022 - in Berita
KNKT Beberkan Risiko Penggunaan Rem Utama Truk di Jalan Menurun

Hampir 90 persen kecelakaan bus dan truk terjadi di jalan menurun. PLT Ketua Sub Komite Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Ahmad Wildan dalam acara Webinar Nasional Bulan K3 Kota Balikpapan tahun 2022 dengan judul ‘Keselamatan Transportasi Angkutan Jalan’ pada Rabu(30/3).

PLT Ketua Sub Komite Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Ahmad Wildan menjelaskan sebagian besar pengemudi dalam kecelakaan belum memahami kondisi kendaraan dan jalan.

“Ketika KNKT datang ke Balikpapan beberapa waktu lalu melakukan investigasi kecelakaan di Simpang Rapak Balikpapan. Tim menemukan fenomena kecelakaan yang seperti kejadian di daerah lain, kecelakaan lalu lintas terjadi di jalan menurun. Jadi dari semua kecelakaaan dari hasil investigasi KNKT kebanyakan terjadi di jalan menurun. Penyebab rem blong di jalan juga banyak sekali disebabkan faktor pengemudi, bukan masalah kendaraan. Lalu kenapa dengan jalan menurun?,” jelas Wildan.

“Mengemudi di jalan datar yang memutar roda adalah engine. Ketika mesin cepat maka roda juga cepat. Sehingga semua pengemudi jika di jalan datar, pengeremannya menggunakan service brake, rem utama atau pedal rem. Rem diinjak untuk mengurangi putaran dan efektif di jalan datar. Seorang pengemudi saat mengerem di jalan datar, cukup menginjak satu atau dua kali injakan sehingga tidak menimbulkan panas, kecepatan kendaraan sudah melambat,” tambah Wildan.

Sedangkan, di jalan menurun yang memutar roda bukan mesin tapi energi potensial. Pada kondisi ini fungsi mesin untuk menahan laju kendaraan terhadap gaya gravitasi. Ketika pengemudi akan mengurangi kecepatan di jalan menurun dengan menginjak pedal rem yang berbasis gesekan, inilah yang menyebabkan risiko rem blong. Karena umumnya, pengemudi di jalan menurun pasti akan memaksa menginjak pedal rem sekuat mungkin. Tidak mungkin menginjak pedal rem sekali dua kali seperti di jalan mendatar, karena gaya dorongnya tidak hilang. Ketika menginjak pedal rem, yang hilang adalah energi kinetik tapi, energi potensial masih ada. Ketika pedal rem diangkat lagi, kendaraan akan melesat, kembali meluncur seperti kecepatan awal bahkan bisa lebih cepat. Ini bahaya sekali. Sekali lagi saya tegaskan disini, kendaraan sudah menyediakan rem pembantu atau auxilary brake yang tidak berbasis gesekan untuk mengurangi putaran roda truk. Di jalan menurun tidak disarankan menggunakan rem utama,” tegas Wildan.

Editor : Sigit

Foto : Truckmagz



Sponsors