• Truckmagz

Kesalahpahaman Perawataan Cooling System pada Mesin Diesel

30 / 03 / 2024 - in Tips & Trick , Berita
Kesalahpahaman Perawataan Cooling System pada Mesin Diesel

Ada beberapa kesalahpahaman tentang sistem pendinginan untuk mesin diesel. Sering kali kesalahan itu tetap dilakukan tanpa tahu kebenarannya. Melanjutkan artikel sebelumnya mengenai mitos sistem pendingin mesin diesel. Berikut beberapa mitos lain seputar perawatan cooling system.

Eko Nuryanto, Kepala Bengkel Bumi Lima Jaya menjabarkan beberapa kesalahan perawatan yang masih kerap dilakukan. “Beberapa kesalahan ini masih terjadi karena hal tersebut kerap dilakukan orang lain. Alasan kedua adalah penghematan,” katanya.

Flushing adalah pekerjaan sia sia. Air bisa merusak bagian dalam sistem pendinginan kendaraan. Untuk mengatasi itu, coolant digunakan untuk melindunginya. Seiring waktu, coolant kehilangan kualitas pelindungnya. Coolant menjadi tidak dapat melindungi sistem seperti pada kondisi baru diganti. Seiring bertambahnya usia coolant, bagian-bagian aluminium mesin akan mulai terkorosi. Cara terbaik untuk mencegahnya adalah mengganti coolant lama, dengan cara flushing terlebih dahulu. Flushing dapat menghilangkan kotoran dari sistem pendinginan dan melindungi mesin selama beberapa tahun lagi.

Kebocoran kecil tidak menjadi masalah. “Hal sepele ini bisa menjadi bom waktu dikemudian hari. Ketika selang aus atau tutup radiator bocor, coolant perlahan akan habis. Kebocoran juga dapat disebabkan oleh peningkatan tekanan air karena overload sistem pendinginan. Terlepas dari penyebabnya, kebocoran harus segera diatasi untuk menghindari kerusakan serius pada mesin. Paling mudah adalah memeriksa bekas tetesan coolant di bawah truk,” jelas Eko.

Melepas termostat. Melepas termostat dianggap bisa melepas panas berlebih. “Justru anggapan ini akan menambah kinerja berlebih dari selang dan water pump. Ketika tidak memiliki kesempatan untuk melepaskan panas melalui radiator, coolant menjadi semakin panas, terutama jika terjebak pada ujung selang. Bahkan pada bypass system, radiator tidak sempat untuk melepaskan energi panas. Jadi, pada intinya, jangan pernah menghidupkan mesin tanpa termostat,” kata Eko mengingatkan.

Murah itu hemat. “Alasan klise ini tidak berlaku untuk perawatan cooling system. Kualitas barang sesuai harga yang dibayarkan. Saat mengganti komponen sistem pendingin seperti selang, pompa air, dan termostat, jangan berpikir untuk hemat. Belanjakan dengan bijak semua keperluan untuk jaminan kualitas suku cadang. Tetap sesuai panduan pada buku manual adalah yang paling baik. Misalnya, mencari pompa air aftermarket, di pasaran ada berbagai macam pompa air untuk setiap aplikasi dan spesifikasi truk. Apa pun jenis pompa yang dipilih, selalu pilih pompa air dengan aliran tinggi dan rasio katrol atau kecepatan pompa yang sesuai dengan mesin kendaraan,” terang Eko.

Editor: Sigit Foto: truckmagz



Sponsors