• Truckmagz

Kenaikan Harga BBM, Konversi Subsidi dan Kompetensi Pengemudi Angkutan di Jalan

30 / 08 / 2022 - in Berita
Kenaikan Harga BBM, Konversi Subsidi dan Kompetensi Pengemudi Angkutan di Jalan

Keluhan pengusaha dan para pengemudi terkait antrian BBM khususnya solar subsidi makin sering kita dengar akhir-akhir ini. Beberapa kasus, di luar Pulau Jawa mengindikasikan bahwa komoditi ini susah untuk didapat. Menanggapi kondisi tersebut, Beni Cahyadi, Trainer & Asesor Badan Nasional Sertikasi (BNSP) memberikan pandangannnya. “Dari kondisi tersebut, walhasil para pengusaha merugi. Setidaknya rugi waktu dan cuan. Harapannya solar ini masih tersedia dan mudah didapat,” bukanya.

“Seiring itu Pemerintah berwacana untuk mulai mencabut subsidi BBM yang selama ini tidak tepat sasaran. Nilainya mencapai Rp252 trilyun dari total Rp502 trilyun. Konon katanya kuota solar dan pertalite akan segera habis di bulan September 2022. Jika ini terjadi maka APBN akan jebol,” tambah Beni.

Beberapa strategi mulai direncanakan pemerintah untuk meringankan dampak pencabutan BBM subsidi ini. Salah satunya bantuan sosial sebesar Rp24,17 trilyun terdiri atas 3 jenis. Tunai umum 1500rb kepada 20,65 juta penduduk kemudian bantuan 600rb untuk 16 juta pekerja serta subsidi transportasi sebesar Rp2,17 trilyun.

Beni menyarankan agar ada juga program peningkatan kompetensi pengemudi secara nasional melalui mekanisme konpensasi dana subsidi ini dengan menggratiskan biaya pelatihan dan serifikasinya. “Ada belasan juta pengemudi yang belum memiliki sertifikat kompetensi padahal diwajibkan oleh undang-undang. Ini penting dan bermanfaat, terlebih kasus-kasus kecelakaan terus meningkat. Tidak hanya pengemudi, melainkan juga pengurus transportasinya. Jika biaya pelatihan dan sertifikasi ini sebesar 2 juta per orang maka dibutuhkan 30 triliyun. Ini bisa dibuat multiyear selama 3 tahun. Jadi tidak terlalu berat juga. Belum lagi peningkatan kapasitas perusahaan melalui bimtek-bimtek Penyusunan Sistem Manajemen Keselamatan, juga penting. Dari ribuan perusahaan angkutan umum boleh jadi kurang dari 1% yang telah mengimplementasikannya,” beber Beni.

“Terdengar Fair? Kita tunggu response pemerintah melalui Kemenkeu, Kemenhub dan para pemangku kepentingan lainnya. Yuk berkolaborasi,” pungkas Beni.

Editor : Sigit

Foto ; truckmagz



Sponsors