Pada truk baru, setelan injektor membutuhkan waktu untuk mencari momentum dengan tepat dan mengatur seal kedap udara. Mesin diesel yang terawat baik seharusnya tidak menghasilkan asap yang terlihat jelas dari knalpot.
Rozak Hamid, Kepala Bengkel Selaras Laju Driyorejo membuka penjelasannya "Asap hitam, tidak seperti asap putih. Asap hitam mengandung partikel karbon berkonsentrasi tinggi. Pembakaran BBM di dalam silinder memecah rantai panjang molekul karbon menjadi rantai molekul yang semakin kecil. Knalpot membuang sisa pembakaran dengan produk sampingannya adalah kombinasi karbon dioksida dan air. Jika terjadi kesalahan selama pembakaran, reaksi kimia yang terjadi menyebabkan hidrokarbon tetap dibiarkan utuh dan dikeluarkan dalam bentuk kabut asap atau jelaga. Pembakaran sebagian bahan bakar diesel menghasilkan partikel karbon dioksida yang besar serta gas efek rumah kaca yang berkontribusi terhadap polusi udara," katanya.
"Unsur karbon yang berwarna hitam terbentuk karena berbagai alasan ketika BBM tidak terbakar sempurna. Pembakaran tidak sempurna terjadi dan jelaga terbentuk bila terdapat kelebihan bahan bakar. Baik itu dalam bentuk BBM atau oli di ruang bakar atau tidak tersedianya oksidan yang cukup," imbuh Rozak.
"Yang sering terjadu adalah pengisian BBM yang berlebihan. Kelebihan BBM dapat disebabkan oleh keausan injektor yang memperbesar lubang nosel atau mengikis jarum injektor Itu memungkinkan kelebihan BBM mengalir ke ruang bakar. Dalam banyak kasus, keausan nosel dan jarum disebabkan oleh korosi akibat BBM yang terkontaminasi atau mengandung sulfur tinggi. Mesin diesel tidak dirancang untuk membakar kelebihan BBM sehingga banyak yang terbuang dan keluar dari mesin atau hanya terbakar sebagian," terangnya
"Kehadiran Selective Catalytic Converter, Diesel Exhaust Fluid, dan Diesel Particulate Filter membantu meregenerasi gas buang kembali ke ruang pembakaran untuk memecah materi partikulat. Asap hitam bisa muncul, bisa jadi salah satunya adalah konsentrasi rasio udara atau bahan bakar, turbocharger yang aus, intake manifold kotor, injektor kotor, injektor common rail terbuka terlalu lama, filter udara tersumbat, kualitas bahan bakar yang buruk, kompresi silinder yang rendah, atau terlalu banyak penumpukan karbon di ruang bakar,” kata Rozak.
Solusinya, tutur Rozak, yang sederhana adalah dengan membersihkan injektor atau mengganti filter udara pada saat servis rutin. Filter udara mungkin perlu diperiksa dan dibersihkan atau diganti. Perawatan preventif yang teratur seperti penggantian dan penggunaan oli yang direkomendasikan dapat mencegah keausan. Solusi yang lebih kompleks adalah memeriksa intake manifold, mengganti turbocharger, ataupun menyesuaikan rasio udara atau bahan bakar," jelas Rozak.
Editor: Sigit Foto: youtube
