Modifikasi adalah salah satu upaya yang dilakukan oleh penggemar otomotif untuk membuat tampilan kendaraannya berbeda dari kendaraan sejenis lainnya.
Modifikasi bisa dibedakan menjadi dua, yaitu modifikasi ekstrim yang biasanya dilakukan oleh builder khusus dengan melakukan berbagai ubahan teknis yang mempengaruhi performa mekanis kendaraan dan modifikasi minimalis yang hanya mengandalkan plug and play ( P&P ) saja serta tidak begitu berpengaruh pada performa mekanis kendaraan.
Rumah modifikasi atau gerai variasi dapat tumbuh dengan subur di Indonesia, karena penggemar otomotif Indonesia terkenal gemar membuat tampilan kendaraannya beda dari yang lain. Namun dalam memodifikasi kendaraan hendaknya tetap menimbang untuk memaksimalkan faktor kenyamanan, keselamatan dan fungsionalnya.
Merubah tampilan mobil agar terlihat eye catching biasanya yang paling gampang dilakukan adalah dengan melakukan perubahan di sektor ban dan velg. Untuk melakukan perubahan di sektor ban dan velg ada beberapa patokan yang harus diperhatikan, yaitu :
Pertama kita harus tentukan dulu ukuran diameter ring velg yang akan kita gunakan untuk mengganti ban dan velg bawaan mobil, biasanya ukuran diameter ring velg dinyatakan dalam satuan inchi. Peningkatan ukuran diameter ring velg hendaknya dilakukan tidak lebih 2 ( dua ) angka dari ukuran velg original equipment manufacturer (OEM ) nya, agar faktor kenyamanan, keselamatan dan fungsionalnya masih bisa didapatkan. Jangan lupa ketika kita menaikkan ukuran diameter ring velg, maka kita harus menurunkan ukuran tinggi profile / section ban nya.
Kemudian pemilihan pitch circle diameter ( PCD ) juga perlu dilakukan, mengingat ada banyak sekali varian PCD yang belum tentu cocok antara kendaraan yang satu dengan lainnya. Pitch circle diameter adalah jarak diameter lingkaran antar lubang baut yang biasanya dinyatakan dalam satuan milimeter. Untuk mensiasati perbedaan ukuran PCD pada velg yang tersedia dengan yang kita butuhkan bisa diakali dengan menggunakan PCD adaptor yang banyak tersedia di rumah modifikasi.
Lebar velg biasanya dinyatakan dalam satuan inchi dengan menganut Japan Industrial Standard ( JIS ) dengan lambang huruf JJ yang tertera pada velg. Lebar velg adalah ukuran lebar tempat duduk ban pada velg, bukannya lebar dari ujung bibir velg yang satu ke ujung bibir velg yang lain. Lebar velg ini perlu dicarikan pula yang pas dengan ban, agar ketika velg dipasangkan dengan bannya tidak terlihat ter-stretching atau mendonat.
Selanjutnya kita juga harus memilih offset ( Einpresstiefe / ET ) yang tepat agar ban dan velg bisa berbelok dengan sempurna, tanpa harus menggoser komponen kendaraan yang lain. Pemilihan offset yang salah bisa berakibat mobil tidak bisa berbelok dengan sempurna atau ban terlalu keluar dari body mobil sehingga cipratan air ketika hujan bisa mengotori body samping mobil. Jika offset terlalu tipis bisa digunakan spacer untuk mensiasatinya.
Terakhir yang harus diperhatikan adalah center bore atau lubang tengah velg. Biasanya para produsen velg aftermarket akan membuat center bore dengan lebar maksimal. Untuk mengepaskan dengan center hub yang ada pada kendaraan kita biasanya kita gunakan center ring. Center ring adalah komponen pengganjal jeda toleransi antara center hub dengan center bore yang tidak dapat disepelekan. Jika tidak menggunakan center ring, maka pada kecepatan tertentu setir akan bergetar hebat, selain itu center ring juga membantu agar kekuatan pegangan velg pada tromol mobil tidak hanya bertumpu pada baut-baut PCD saja.
Oleh
BAMBANG WIDJANARKO NOTONEGORO
Tire & Rim Engineer Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia ( APTRINDO ) Jateng & DIY
Editor : Sigit
Foto : Dokumentasi pribadi
