• Truckmagz

Hazard Terbesar Terkait Keselamatan Truk di Jalan

07 / 04 / 2022 - in Berita
Hazard Terbesar Terkait Keselamatan Truk di Jalan

Keselamatan adalah terhindarnya seseorang dari resiko kecelakaan di jalan, maka jika tidak ingin celaka cara paling ampuh adalah dengan menghindari risikonya. Kalimat pembuka yang disampaikan Ahmad Wildan, Plt Ketua Sub Komite Lalu Lintas Angkutan Jalan(LLAJ) Komite Nasional Keselamatan Transpotasi(KNKT) pada Kulgram Truckmagz, Rabu (6/4).

Kecelakaan di jalan, sebenarnya hanya terjadi karena dua sebab. “Pertama, terpapar oleh hazard yang sebelumnya belum pernah diketahui, kedua adalah terpapar oleh hazard yang sebelumnya sudah diketahui namun diabaikan. Oleh sebab itu, jika ingin selamat selama di jalan, kuncinya satu yaitu perbanyaklah pengetahuan tentang hazard serta jangan abaikan kalau sudah diketahui,” kata Wildan.

Salah satu hazard pada operasional truk adalah kendaraan. Dan berkaitan sekali dengan penyebab terjadinya kecelakaan (active safety). “Sebagian besar kasus rem blong di Indonesia didominasi oleh pengemudi namun tetap ada peranan kendaraan didalamnya dimana ada beberapa malfunction diantaranya ; penggunaan selang plastik untuk airhose; penggunaan ikatan karet atau kawat pada saluran rem angin; kebocoran pada brake valve, silinder roda, salaman (connector), gap antara kampas dengan tromol yang renggang,” jelasnya.

Wildan melanjutkan, “Kuncinya adalah pre trip inspection. Para pengemudi tidak semuanya memahami tata cara melakukan pre trip inspection sehingga sering membawa kendaraan beroperasi dalam kondisi membahayakan. Berikutnya adalah factor penyebab fatalitas, disini KNKT pernah menyampaikan rekomendasi terkait pemasangan bumper belakang pada truk atau disebut Rear Underrun Protection (RUP),” katanya.

Data di jalan tol Cipali dari tahun 2018 hingga tahun 2019 menunjukkan statistik yakni rata-rata terjadi 37 kali setiap bulannya untuk kasus tabrak depan belakang antara truk dengan kendaraan lainnya di Cipali dengan tingkat fatalitas 97%. “Artinya pada setiap kasus tersebut 97% pengendara kendaraan yang menabrak truk mengalami fatal atau meninggal dunia. Atas dasar data dimaksud dikeluarkan rekomendasi KNKT terkait pemasangan RUP,” tambah Wildan.

“Namun sejauh ini, masih banyak ditemukan truk yang tidak dipasangi bumper belakang sehingga kejadian kecelakaan truk tabrak belakang masih terjadi. Terakhir kasus di Cirebon saat sebuah MPV menabrak truk yang sedang parkir mengakibatkan 6 orang penumpang yang ada didalamnya meninggal dunia karena MPV masuk kedalam kolong truk,” jelasnya.

Terkait awak kendaraan, hazard terbesar pada pengemudi truk adalah masalah lost of control yang dipicu oleh sakit ataupun lelah. “Kecelakaan bus STJ yang menghindari truk di jalan tol Pemalang terjadi karena mendadak mobil truk berpindah lajur, dan saat dikonfirmasi ternyata pengemudinya sedang sakit dan sedang mengkonsumsi obat yang membuatnya mengantuk. Dan masih banyak lagi kasus kecelakaan karena lelah dan sakit ini. Ini dipicu tidak ada regulasi yang mengatur serta buruknya sistem loading dan unloading barang logistik di Indonesia,” ucap Wildan.

Editor : Sigit

Foto : truckmagz



Sponsors