• Truckmagz

Dengan Manajemen Risiko, Perusahaan Lebih Fleksibel dan Terkontrol

10 / 06 / 2022 - in Berita
Dengan Manajemen Risiko, Perusahaan Lebih Fleksibel dan Terkontrol

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono menyebutkan perang Rusia dan Ukraina memberikan dampak yang signifikan di perdagangan global. Rusia dan Ukraina memiliki peran strategis sebagai eksportir terbesar untuk beberapa komoditas. Rusia dengan minyak mentah, batu bara, dan gandum, sementara Ukraina dengan seed oil, jagung dan gandum.

Perang Rusia dan Ukraina menyebabkan melonjaknya harga komoditas di tingkat global dan bahkan menimbulkan tekanan inflasi yang tinggi ke sejumlah negara. Kenaikan harga komoditas akibat perang ini mempengaruhi negara Barat, Eropa, Afrika, hingga Timur Tengah. Untuk di Eropa, rambatan akan menekan kondisi fiskal sejumlah negara dan menimbulkan kelangkaan energi.

Dampak dari perang Rusia dan Ukraina ke Indonesia pun dapat terlihat dari naiknya harga komoditas yang tinggi. Di satu sisi, peningkatan harga komoditas, terutama nonmigas akan berpengaruh dan mendorong nilai ekspor Indonesia.

Antoni Tampubolon, Praktisi Transportasi, Logistik dan Ekspor Impor memberikan pandangannya mengenai solusi jangka pendek mengatasi kondisi yang ada. “Dari sisi micro, perusahaan-perusahaan seharusnya sudah bisa menjalankan global resorurces artinya pembelian bahan baku secara global. Saya yakin perusahaan memiliki basis data ke siapa saja pembelian bahan baku. Yang diperlukan ada analisis risiko, agar perusahaan mampu merespon kondisi dengan cepat. Fleksibel dalam menghadapi kondisi tertentu. Ini perlu reaksi cepat untuk bisa menanggapi kondisi yang ada saat itu, misal perang atau bencana lain,” terang Antoni.

“Pertama adalah minset dari perusahaan itu sendiri. Setelah mengalami masa pandemi baikknya sudah menyusun analisa mitigasi risiko dari setiap keputusan yang ada. Mengelola resiko dalam setiap putusan perihal kebijakan logitik,” tambahnya.

“Dalam satu negara, kebijakan apapun yang berhubungan dengan hubungan internasional dan sanksinya. Dari satu perjanjian ada konsekuensi dan risikonya. Jadi mulailah perusahaan ini menempatkan risiko sebagai hal yang penting dan utama. Terutama dalam mengambil kebijakan yang berhubungan dengan kesejahteraan masyarakat harus juga berdasarkan analisis risiko,” jelasnya.

Editor : Sigit

Foto : Pelindo



Sponsors