Ketika kita berbicara tentang performa dan keamanan kendaraan, sering kali fokus tertuju pada mesin, teknologi canggih, atau desain luar. Namun, ada satu elemen yang tidak boleh diabaikan: ban cadangan. Di balik roda yang menggoda, ban cadangan menyimpan peranan penting dalam menjaga mobilitas dan keselamatan di jalan.
Ban cadangan itu penting dan yang perlu diperhatikan adalah bagaimana sebaiknya menggunakannya, serta memberikan tips berharga untuk merawatnya agar siap digunakan saat diperlukan.
Begitu seringnya ban cadangan terlupakan, hingga suatu hari saat kita menemukan diri terjebak dengan ban yang kempes di tengah perjalanan, baru kita menyadari betapa pentingnya persiapan ini. Ban cadangan adalah penolong tak tergantikan dalam situasi darurat, dan pengetahuan tentang cara yang tepat menggunakannya bisa membuat perbedaan besar.
Ahmad Wildan, PLT Ketua Sub Komite LLAJ Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menjelaskan mengenai memperlakukan ban cadangan. "Pertama, ban cadangan atau temporary tire . Dan memang tidak diperuntukkan untuk perjalanan harian, perjalanan panjang dan kecepatan diatas 40 km/jam. Kedua, ban cadangan ketika dipakai lalu meletus disebabkan karena resiko ban cadangan tekanan anginnya berkurang dan terpapar oksidasi sangat tinggi. Sementara pemilik kendaraan tersebut hampir tidak pernah memeriksa ban cadangan.
Dalam hal ini desain, ban cadangan ada perbedaan dengan ban harian kendaraan. "ATPM sengaja mendesain ban cadangan ukurannya lebih kecil karena hanya digunakan untuk menuju tempat tambal ban saja. Tujuannya, pengguna akan merasa tidak nyaman karena perbedaan ukuran diameter, sehingga tidak dipakai harian, perjalanan panjang maupun kecepatan tinggi. Kami menghimbau masyarakat paham tentang keselamatan berkendara agar tidak terpapar bahaya kecelakaan," tambah Wildan.
KNKT melakukan investigasi pada kecelakaan pada mobil GranMax saat musim angkutan balik Lebaran 2023. Kecelakaan tersebut menewaskan 3 orang, dan ternyata pemilik kendaraan menggunakan ban cadangan untuk perjalanan panjang dan kecepataan tinggi. "Sehingga pecahnya ban bukan karena perbedaan diameter roda melainkan karena tekanan anginnya kurang atau ban tersebut mengalami pelapukan dari dalam," lanjut Wildan.
Bagaimana pelapukan ini terjadi, Wildan menjelaskan posisi ban cadangan yag diletakan dibawah kendaraan dan jarang dipakai rentan terhadap resiko menurunnya tekanan angin serta proses oksidasi pada ban. "Sehingga mempercepat pelapukan ban, sementara pemilik kendaran sangat kecil kemungkinannya rutin memeriksa kondisi bannya. Oleh sebab itu ban cadangan tidak boleh digunakan sebagai harian, jarak panjang atau kecepatan tinggi. Ban tersebut bersifat sementara (temporary tire) untuk menuju tempat tambal ban. Itulah mengapa diameternya lebih kecil," pungkas Wildan.
Editor: Sigit Foto: truckmagz
