Sering ketika mengganti starter motor yang rusak, mekanik berkesimpulan bahwa masalahnya telah terpecahkan. Pada kenyataannya, jika cranking lambat pada unit lama karena masalah tegangan rendah, starter baru pun akan mengalami keausan dini.
Andi Mawardie, Asisten Kepala Bengkel Poernomo Perdana Kalimas Surabaya mengatakan banyak kasus starter baru rusak setelah digunakan beberapa minggu atau hitungan bulan. Asumsinya langsung menuduh kualitas starter tidak baik.
Bisa jadi sumber masalah adalah alternator. Jika aki tidak terisi penuh, kapasitas alternator mungkin tidak sesuai dengan kebutuhan truk. Berapa kira-kira masa pakainya? Alternator jenis brush standar bisa dipakai untuk 100.000 – 150.000 km. Alternator jenis brush panjang bisa hingga 300.000 km dan alternator brushless bisa bertahan lebih lama hingga satu juta kilometer. Harga sesuai dengan kualitas. Jenis brushless cocok untuk angkutan trailer atau kendaraan yang memiliki penerangan tambahan atau beban lain pada sistem kelistrikan.
“Output alternator standar mungkin tidak cukup untuk menjalankan truk dan mengisi aki secara memadai jika tidak menggunakan alternator yang berkualitas. Apabila alternator hanya untuk kapasitas menjalankan truk, ada kemungkinan pengisian aki tidak maksimal untuk menghidupkan starter. Namun perlu diingat, sebelum berinvestasi pada alternator mahal, terlebih dahulu periksa ukuran kabel. Sebagian besar pabrikan truk menggunakan kabel kecil yang bisa melewati celah-celah mesin sehingga ada kemungkinan alternator mahal terbuang sia-sia untuk rangkaian kabel yang berukuran terlalu kecil,” kata Andi.
Selain itu, banyak masalah listrik yang disebabkan oleh masalah kabel. Kabel yang terlalu kecil sering salah, atau bisa jadi terminalnya berkualitas buruk atau terkorosi. Ingat, penurunan voltase lebih dari setengah volt adalah masalah. Penurunan tegangan itu mudah diatasi dan sering kali hanya dengan memperbesar ukuran kabel.
Editor: Sigit Foto: truckmagz
