Jika bicara sistem rem, fungsi rem pembantu bukan untuk menghentikan tetapi melambatkan kendaraan. Jadi pada jalan yang yang datar maka fungsi rem pembantu akan semakin menurun hingga kendaraan pelan. Kalimat jawaban yang disampaikan Ahmad Wildan, PLT Ketua Sub Komite LLAJ Komite Nasional Kesematan Transportasi (KNKT) ketika ditanya mengenai efektivitas rem pembantu pada truk.
“Jadi pada engine brake truk fungsinya adalah melambatkan putaran roda sehingga rem utama kerjanya tidak terlalu berat. Pada saat kendaraan melaju pada kecepatan 80 kpj dan 20 kpj maka energi panas dan energi kinetik akan berbeda. Kalau pengemudi mengerem pada kecepatan 20 kpj itu tidak begitu berisiko pada rem blong. Berbeda jika kecepatan tinggi, energi panasnya besar sekali. Engine brake hingga exhaust brake fungsinya hanya melambatkan kendaraan untuk menekan risiko pada rem blong. Sehingga jika pengemudi menggunakan pedal rem atau rem utama, risiko rem blong ini menjadi sangat kecil,” tegas Wildan.
Wildan melanjutkan, untuk memaksimal kan kinerja rem, hendakanya pengemudi juga perlu memperhatikan kondisi kendaraan. Kepada para pengemudi, sebelum berkangkat berkendaraharus melakukan pemeriksaan awal. “Misalnya, celah kanvas rem bisa diperiksa ketika sebelum berangkat dengan cara masuk kabin, mesin dihidupkan lalu diisi angin sampai 9 -10 bar. Lalu, handbrake diturunkan pedal rem diinjak, ketika pedal rem dinjak lalu diangkat lagi periksa turunnya tekanan. Jika turunnya hanya hanya 0,3 bar itu baik, tapi jangan lebih. Kalau turunnya sampai 1 bar. Matikan mesin, periksa rem, dan periksa lagi seperti diawal,” tambah Wildan.
“Seperti itu salah satu cara memeriksa kelaikan sistem rem. Cukup mudahj, tidak perlu alat apapun. Dan hal semacam ini jarang sekali dilakukan oleh pengemudi bahkan tidak ada materi dalam pelatihan pengemudi di SKKNI dan ujian pengambilan sim B. Ini adalah temuan kami, bagian dari hasil investigasi KNKT. Kami merekomendasikan agar BPTD mengedukasi pengemudi penggunaan sistem rem dan pemeriksaan kendaaraan sebelum berangkat kerja,” pungkas Wildan.
Editor : Sigit
foto : truckmagz
