Banyak operator truk yang menganggap kebocoran kecil pada sistem udara kendaraan tidak berbahaya dan tidak memerlukan perhatian segera. Hal ini berbahaya karena anggapan bahwa sistem udara dirancang untuk menahan tekanan dan bahwa kebocoran kecil tidak akan mengganggu kinerja keseluruhan.
Cahyo Suharyanto, Kepala Bengkel Kalijati Berdikari menjelaskan bahwa kebocoran yang tampak sepele dapat menimbulkan konsekuensi serius bagi efisiensi dan keselamatan truk medium di jalan.
Kebocoran udara sekecil apa pun dapat memengaruhi tekanan sistem secara keseluruhan, yang berdampak langsung pada kinerja komponen penting seperti rem. Sistem rem pada truk menggunakan udara bertekanan tinggi untuk memberikan daya cengkeram yang optimal, sehingga penurunan tekanan akibat kebocoran dapat mengurangi respons pengereman. Hal ini bisa sangat berbahaya, karena jarak pengereman yang lebih panjang berpotensi meningkatkan risiko kecelakaan.
"Selain memengaruhi fungsi rem, kebocoran kecil dalam sistem udara juga menguras bahan bakar lebih cepat. Ketika sistem mendeteksi penurunan tekanan, kompresor akan bekerja lebih keras untuk menjaga tingkat tekanan yang dibutuhkan. Akibatnya, mesin harus menggunakan lebih banyak bahan bakar untuk memasok daya tambahan pada kompresor. Ini meningkatkan konsumsi bahan bakar dan pada akhirnya meningkatkan biaya operasional kendaraan," katanya.
Cahyo berpesan, mengabaikan kebocoran udara kecil adalah kebiasaan yang harus dihindari. "Pengecekan dan pemeliharaan sistem udara secara rutin dapat membantu mendeteksi kebocoran lebih awal dan mencegah masalah yang lebih besar. Mengatasi kebocoran udara sejak dini tidak hanya meningkatkan efisiensi BBM, tetapi juga menjaga kinerja sistem pengereman tetap optimal," katanya.
Editor: Sigit Foto: Truckmagz