• Truckmagz

Asal Stok Solar Tersedia, Pengusaha Transportasi Barang Menerima Kenaikan Harga BBM

06 / 04 / 2022 - in Berita
Asal Stok Solar Tersedia, Pengusaha Transportasi Barang Menerima Kenaikan Harga BBM

Tahun ini Presiden Joko Widodo membolehkan masyarakat untuk mudik. Tapi satu hal yang masih menyisakan tanda tanya di pengusaha angkutan, ketersediaan BBM solar. Kasus kelangkaan BBM solar beberapa waktu lalu sempat memusingkan pengusaha transportasi barang.

“Kami sempat terkena dampak kelangkaan solar tapi tidak lama. Kami mengalami antrean di Pulau Sumatera, kedua, di sekitar Pulau Jawa. Dari SPBU sempat ada informasi voucher kami tidak bisa dipakai, karena solar habis. Hal seperti itu sering. Itu yang jadi masalah,” jelas Ketua Umum Perkumpulan Keamanan dan Keselamatan Indonesia (Kamselindo) Kyatmaja Lookman .

“Biasanya kelangkaan BBM itu pada masa normal terjadi di bulan November. Sekarang ini sudah merasakan itu di bulan Maret ke April. Ini bukan hanya karena perang Rusia dan Ukraina tapi juga menjelang lebaran. Secara otomatis permintaan barang tinggi. Apalagi tahun ini tidak ada larangan mudik,” katanya.

“Jika ada perusahaan yang berlangganan dengan SPBU mungkin akan membantu mendapatkan BBM. Tapi diluar itu kita tidak bisa. Kelangkaan BBM ini sifatnya nasional. Nah, masalahnya solar ini dipakai dipakai oleh orang-orang yang tidak berhak. Misal angkutan batubara dan angkutan kelapa sawit, mereka tidak boleh menggunakan solar subsidi. Untuk keperluan industri tidak boleh menggunakan solar subsidi. Seharusnya menggunakan solar industri. Truk angkutan umum yang digunakan untuk angkut barang keperluan masyarakat bukan barang keperluan industri ini yang menggunakan solar subsidi,” ucap Kyatmaja.

“Jika dibiarkan, masalah BBM ini sepertinya akan lama. Karena ini imbas perang Rusia dan Ukraina. Itu yang membuat harga solar BBM naik. Setelah itu minyak mentah dari US$ 50 per barel sekarang menjadi US$ 109 per barel. Naik berlipat. Ini memberikan tekanan ke pengusaha. Kami tidak yakin pemerintah akan menyubsidi terus-menerus. Ketika keadaan ekonomi meningkat membutuhkan banyak energi, ya salah satunya BBM ini. Maka kuota BBM yang 100% tempo hari, kini tembus hingga 110% untuk dipakai bulan depannya lagi. Jika ini berkepanjangan. Jangankan sampai akhir tahun, Kemungkinan tengah tahun ini BBM akan terbatas lagi. Karena dampak sekarang, akibat ditariknya kuota akhir tahun ini. Kuartal ke 3 dan 4, jika perang ini tidak selesai, akan mengalami shortage solar dan bisa lebih parah lagi,” terang Kyatmaja.

“Sebenarnya, tidak ada waktu lebih tepat untuk menaikkan BBM. Sinyal-sinyalnya ini sudah ada dari berbagai macam hal. Ongkosan truk sudah lama tidak ada koreksi harga. Pemerintah juga tidak bisa menahan terlalu lama. Jika harga ini tidak segera disesuaikan subsidi pasti jebol. Perihal solar ini sebaikannya pemerintah mulai melakukan penyesuaian,” lanjut Kyatmaja.

“Truk Euro4 sudah mulai diluncurkan di Indonesia. Jadi jika sejalan dengan kebijakan Euro4 harusnya biosolar ini diganti dengan dexlte. Dengan kenaikan BBM apapun, yang penting untuk kami ada ketersediaan stok BBM. Stok tersedia, pemerintah tidak menanggung terlalu banyak beban subsidi solar. Jika harga solar naik, pengusaha angkutan bisa bernafas. Dalam arti bisa melakukan perubahan ongkosan. Maka industri pasti akan menyesuaikan. Sekarang ini transporter ini serba terjepit, harga disitu-situ saja tidak bisa naik. Pengemudi truk kebutuhannya juga meningkat,” saran Kyatmaja.

Editor : Sigit

Foto : truckmagz



Sponsors