Mitos mengenai air biasa bisa digunakan sebagai pengganti coolant pada sistem udara truk, hal ini sangat berbahaya. Dengan asumsi bahwa keduanya efektif dalam menjaga suhu mesin. "Faktanya, ini adalah mitos yang perlu diluruskan karena meskipun air bisa menjadi pendingin dalam kondisi darurat, namun tidak mampu memberikan perlindungan jangka panjang bagi mesin. Sedangkan coolant diformulasikan khusus untuk menahan panas yang dihasilkan mesin truk dengan berbagai senyawa yang dirancang melindungi komponen mesin dari korosi dan oksidasi," kata Eko Nuryanto, Kepala Bengkel Bumi Lima Jaya menjabarkan fungsi cooalant.
"Air biasa memang memiliki sifat mendinginkan, namun ketika truk beroperasi dalam kondisi berat, mesin akan menghasilkan panas lebih tinggi, yang ini tidak dapat diatasi oleh air biasa. Air juga cenderung menguap lebih cepat dan tidak stabil dalam suhu tinggi, menyebabkan pengisian ulang lebih sering," kata Eko.
Selain itu, air biasa tidak memiliki sifat anti-korosi yang sangat dibutuhkan oleh komponen dalam mesin truk medium. "Coolant mengandung aditif khusus yang mencegah pembentukan karat, air bisa mempercepat proses korosi pada logam-logam di mesin. Korosi ini dapat menyebabkan kerusakan pada radiator, pompa air, dan pipa-pipa pendingin, yang akhirnya mempengaruhi performa mesin secara keseluruhan dan memicu biaya perbaikan yang mahal," Eko.
Menggunakan coolant adalah langkah tepat dalam jangka panjang. Bukan hanya sebagai pengatur suhu, coolant juga berperan melindungi sistem pendingin dari perubahan cuaca ekstrem. "Menggunakan air biasa akan berujung pada penurunan performa dan umur mesin yang lebih pendek. Penggunaan coolant adalah investasi pada efisiensi dan ketahanan mesin," tutup Eko.
Editor: Sigit Foto: truckmagz
